MANADO, MediaManado.com – Para wisudawan harus implementasikan ilmu yang didapat di tengah-tengah masyarakat.
“Kita harus lakukan apa yang sudah kita pelajari sesuai dengan cabang-cabang ilmu pengetahuan,” kata Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey SE saat menghadiri acara wisuda periode IV tahun akademik 2023-2024 Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) di Auditorium Unsrat, Senin (05/02/2024).
Menurut Gubernur Olly, alumni Unsrat harus saling menopang untuk membangun daerah Bumi Nyiur Melambai.
Adapun jumlah keseluruhan Wisuda Unsrat Periode IV Tahun Akademik 2023-2024 yaitu 954 wisudawan. Total keseluruhan lulusan Unsrat berjumlah 111.120 wisudawan.
Mengulik ayat Al-Kitab yaitu Amsal 1 ayat 7; “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan”.
Menurut Ketua Dewan Pengampu Sidang Senat Unsrat ini, perbedaan keilmuwan yang diemban para wisudawan merupakan fitrah dari Tuhan yang Maha Kuasa untuk disyukuri.
“Perbedaan inilah yang merangkai kita semua. Dengan perbedaan keilmuan kita agar kita saling membutuhkan di dalam kehidupan kita. Harus betul-betul menjalankan apa yang torang pelajari,” ujarnya.
Ia menambahkan di kehidupan sosial bermasyarakat jangan pernah merasa unggul dan sombong, sebab akan berdampak buruk bagi banyak orang.
“Mari torang jaga, jangan torang merasa sombong, jangan torang merasa pintar torang boleh ator segala sesuatu, pasti berdampak untuk banyak orang,” tuturnya.
Sementara itu, Rektor Unsrat Prof Dr Ir Oktovian Berty Alexander Sompie dalam sambutannya mengatakan, momentum wisuda bukan merupakan akhir perjalanan akademik melainkan perjalanan baru.
“Momen penting akhir dari suatu perjalanan tapi juga awal perjalanan yang baru. Tentang perjuangan, ketekunan dan semangat,” kata Sompie.
Ia mengharapkan para wisudawan tetap berlaku sesuai visi misi Unsrat yang unggul dan berbudaya, mempunyai kemampuan bergerak dengan cepat.
“Saya berharap bahwa apa yang telah saudara pelajari akan menjadi motivasi untuk memanusiakan orang lain menjadi unggul sesuai ‘Sitou Timou Tumou Tou’. Kiranya menjadi bagian dalam kehidupan saudara-saudara,” harapnya. (*)