Ancaman Penyakit Degeneratif Dikupas di Polda Sulut

oleh
Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito menyerahkan cendera mata kepada pemateri dari Dokes Polri

Loading

Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito menyerahkan cendera mata kepada pemateri dari Dokes Polri
Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito menyerahkan cendera mata kepada pemateri dari Dokes Polri

 

MANADO, MediaManado.com – Ancaman penyakit degeneratif seperti obesitas, jantung coroner, hipertensi, stroke, diabetes melitus dan kanker menghantui manusia di umur 40 tahun keatas.

Hal tersebut mendapat atensi dari jajaran Kesehatan Polri, melalui Kabid Yankes Pusdokkes Polri Kombes Pol dr. Leny Pintowari, Sp. KO dan Kombes Pol drg. Gandik Siswondo melaksanakan penyuluhan kesehatan di Polda Sulut dengan topik pola hidup sehat guna mencegah penyakit degeneratif, Jumat (24/3/2017).

Dijelaskan oleh dr. Leni saat membacakan sambutan Kapusdokkes Polri, dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi serta perkmbangan kehidupan yang sangat dinamis, menyebabkan gesekan nilai dalam masyarakat. Akibat hal tersebut terjadi perubahan gaya hidup yang meyebabkan peningkatan penyakit degenaritif, yang mengarah pada kualitas penurunan hidup serta produktifitas kerja.

Menurutnya, dari data di Fasilitas Kesehatan Polri tahun 2016, menunjukan bahwa penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetis melitus dan jantung masuk dalam 10 penyakit paling menonjol.

“Oleh karena itu sesuai dengan program Promoter Kapolri, dilakukan penyuluhan kesehatan tentang pola hidup sehat guna mencegah penyakit degeneratif,” ujarnya.
Obesitias menurut dokter juga saat ini sudah merambah ke penderita usia produktif, yaitu usia sekitar 30 sampai 40 tahun.

Berdasarkan data 2013, angka privalency obesitas di Indonesia meningkat jika dibanding tahun 2010. Tahun 2013 sebesar 32,9 % untuk wanita dan 19,7 % untuk pria, terjadi peningkatan 17,5 % untuk wanita dan 11,9 % untuk pria dibanding tahun 2010.

Obesitas ini katanya dapat mempengaruhi terjadinya penyakit-penyakit degeneratif lainnya. “Kurang gerak dan kurang olah raga serta gaya hidup masa kini sering dituding sebagai penyebab kasus penyakit degeneratif di Indonesia,” ujarnya.

Oleh karena itu pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional Februari 2017, Presiden RI Joko Widodo telah menginstruksikan agar melakukan pencegahan dan melakukan gerakan hidup sehat, yaitu dikembalikan lagi pola hidup masyarakat Indonesia, yaitu mengatur pola makan dan pola olah raga.

“Maka disarankan personil Polri mengikuti pola hidup sehat sehingga terhindar dari penyakit kronis menahun yang mengakibatkan penurunan produktifitas kerja dan kematian,” tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Kabid Dokkes Polda Sulut Kombes Pol dr. Tri Yuwono Putra menegaskan jika semua orang pasti akan mengalami proses penuaan. “Disaat dia mengalami proses penuaan, disaat pensiun dia bisa hidup layak, tidak terganggu oleh suatu penyakit,” tandasnya.

Penyuluhan ini menurutnya sangat baik bagi personil Polri sebagai bekal hidup. “Penyakit degeneratif seperti obesitas tidak perlu diobati namun cukup diperbaiki pola hidup,” tegasnya.

Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Bambang Waskito sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar jajaran Kesehatan Polri ini. “Ceramah kesehatan ini sangat penting bagi orang yang menganggap kesehatan itu penting,” katanya dihadapan personil Polri dan PNS Polda Sulut, di aula Catur Prasetya Mapolda Sulut.

Beliau berharap penyampaian materi kesehatan tentang pola hidup sehat tersebut betul-betul bisa dipahami dan dilaksanakan oleh personil Polda Sulut.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh para Pejabat Utama Polda Sulut dan Ketua Bhayangkari Sulut Ny. Ruthy Bambang Waskito bersama Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang Bhayangkari. (hms/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *