Bersihkan Pohon Tumbang di Watudambo, BPBD Minut Imbau Warga Waspada Ancaman Hidrometeorologi

oleh

Loading

MINUT, Mediamanado – Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sigap terhadap ancaman potensi bencana yang dapat melanda sewaktu-waktu.

Salah satunya menangani pohon tumbang yang mengganggu aktivitas masyarakat atau terganggunya arus lalu lintas di jalan raya.

Pembersihan usai pemangkasan pohon tumbang pada akses jalan utama Minut-Bitung di Desa Watudambo, Sabtu malam tadi.

Sabtu malam (30/04), tim reaksi cepat (TRC) BPBD atas Instruksi Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung, dan dibawa komando Kepala Pelaksana Theodore Lumingkewas bersama Kabid Penanganan Kedaruratan dan Logistik BPBD Gerald Charles Dotulong, turun langsung ke lokasi membersihkan pohon tumbang di Desa Watudambo, Kecamatan Kauditan.

Terpantau, aktivitas masyarakat di jalan utama sempat terganggu namun cepat diatasi oleh tim reaksi cepat BPBD. Hal serupa terjadi di Desa Treman beberapa hari sebelumnya. Dimana, Kepala Pelaksana BPBD bersama Kabid Kedaruratan dan Logistik tampak melakukan pembersihan dengan TRC akibat pohon tumbang yang menganggu aktivitas masyarakat, yang disebabkan angin kencang.

Pembersihan pohon tumbang di Desa Treman beberapa hari sebelumnya.

Atas kejadian-kejadian tersebut, Bupati Joune Ganda melalui Kepala Pelaksana BPBD Theodore Lumingkewas, menghimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi ancaman bencana Hidrometeorologi. (Banjir, Angin kencang, tanah longsor, angin puting beliung dan lain-lain).

TIM BPBD MINUT TANGGUH BENCANA.

“Ancaman terhadap bencana sewaktu-waktu bisa terjadi. Untuk itu, kami menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada jika melakukan perjalanan darat saat hujan lebat atau terjadi angin kencang. Jika terjadi bencana, masyarakat dapat langsung menghubungi Call Center 112 (bebas biaya panggilan),” ujarnya.

Kepala Pelaksana BPBD pun mengajak warga kenali perubahan cuaca dan kondisi alam lingkungan di sekitar, guna mengurangi dampak yang ditimbulkan bila terjadi bencana alam secara tiba tiba.
Bagi warga masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan pinggiran pantai agar supaya tetap siaga/waspada;
Bagi para nelayan agar lebih memperhatikan keadaan cuaca dan untuk sementara waktu tidak melaut serta memperhatikan tinggi gelombang;
Bagi para petani yang melakukan aktifitas di kebun/ladang/sawah saat hujan untuk segera pulang agar terhindar dari petir dan angin kencang;
Bagi masyarakat yang bermukim di daerah lereng/tebing, agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tanah longsor;
Melakukan kerja bakti untuk membersihkan saluran drainase, memangkas ranting serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan membuang sampah pada tempatnya;
Jika terjadi angin kencang segera matikan aliran listrik (melepas barang-barang elektronik dari colokan), hindari berteduh dibawah pohon, dan bangunan yang berpotensi roboh;
Berhati-hati dalam berkendara, karena curah hujan sangat tinggi mengaburkan pandangan dan jalanan licin;

“Kenali ancamannya, antisipasi akibatnya. siapkan strateginya, kurangi risikonya, kita siap untuk selamat, budayakan sadar bencana, kita jaga alam dan alam jaga kita,” tutup Kalaks Theodore yang juga mantan Kadis Kominfosan Minut. (**)

Penulis: Sweidy Pongoh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *