Buntut Dugaan Penghinaan Simbol Negara, Warga Sulut Pun Tuntut Adanya Proses Hukum Pada Rocky Gerung

oleh

Loading

MANADO, Mediamanado.com – Buntut Dugaan Penghinaan kepada Simbol Negara yakni Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), yang dilakukan oleh pengamat politik Rocky Gerung menimbulkan beragam reaksi ditengah-tengah masyarakat.

Tidak hanya di Ibu Kota Jakarta saja yang terjadi demonstrasi menuntut proses hukum bagi Profesor tersebut, akan tetapi di Provinsi Sulut juga yang notabene daerah asal Rocky Gerung, Warga Sulut pun menuntut hal yang sama kepada kawanuanya tersebut.

Seperti yang ditunjukan oleh kelompok masyarakat yang menamakan Aliansi Masyarakat Peduli Damai. Mereka menyampaikan aspirasi di DPRD Sulut agar tindakan yang meresahkan dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.

“Kami menolak segala bentuk pelecehan terhadap kepala negara yang menimbulkan keresahan dan menodai hukum kita. Ini harus diproses sesuai hukum yang berlaku agar memberi efek jerah sehingga tindakan ini tidak menganggu kedamaian Sulawesi Utara bahkan Indonesia dan kami mohon agar DPRD Sulut menyampaikan aspirasi ini ke DPR RI,” Kata Felix Alawi

Aliansi Duta Sulut Aman juga menekankan soal seruan menjaga Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang bebas dari ujaran kebencian dan hujatan terhadap sesama.

“Komunikasi yang baik untuk semua kalangan masyarakat di tahun Pemilu 2024. Baik dalam bertutur kata dan bersosial media, gunakanlah kata-kata yang sopan, berkarakter, dan mengayomi sesama.mengkritik bisa tapi jangan menghujat,” ujar Rajif Sahempa sambil meminta kasus dugaan penghinaan dibawa ke rana hukum untuk diproses lebih lanjut.

Terkait aspirasi yang disampaikan tersebut Anggota DPRD Sulut Fabian Kaloh dan Melky Jakhin Pangemanan saat menerima warga menyatakan apa yang sudah disampaikan akan ditindaklanjuti sebahaimana mekanisme sambil berharap agar masyarakat tidak memberikan reaksi berlebihan yang pada akhirnya justru bisa menimbulkan kegaduhan.

“Kami akan meneruskan aspirasi masyarakat ini sambil berharap masyarakat lebih bijak untuk meresponi ini, supaya kalau ada yang dinilai keliru bisa serahkan langsung kepada kami atau ke pihak kepolisian,”kata Kaloh

Aksi damai yang dilakukan kedua aliansi ditutup dengan penyerahan karangan bunga secara simbolis kepada DPRD Sulut. Ini menjadi bentuk penyerahan aspirasi mereka.

(*/DM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *