Capaian Heard Imunnity di Atas Rata-rata Tidak Lepas dari Peran Tokoh Agama di Sulut

oleh

Loading

WhatsApp_Image_2022-08-24_at_15-49-53

 

MANADO, MediaManado.com – Tingkat capaian vaksinasi Covid-19 serta heard imunnity di Sulut, yang berada di atas rata-rata, tidaklah lepas dari peran serta Tokoh-Tokoh Agama di Bumi Nyiur Melambai.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Sulut, Drs Steven OE. Kandouw saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) Badan Musyawarah Antar Gereja – Lembaga Keagamaan Kristen Indonesia (BAMAG-LKKI) Sulut Tahun 2022 di Hotel Gran Puri Manado, Rabu (24/08/2022).

“Bukan rahasia, di tengah-tengah komunitas Gerejawi, tingkat vaksinasi pasti tinggi. Ini karena pesan dari pemerintah pusat maupun daerah tersampaikan dengan baik,” kata Wagub Kandouw.

Untuk itu, ia mengapresiasi kontribusi BAMAG – LKKI Sulut terhadap pembangunan daerah, khususnya dalam menangani pandemi Covid-19.

Wagub Kandouw berharap, pencapaian positif ini dapat terus ditingkatkan pada tahun mendatang.

“Lebih daripada itu, harapan saya mewakili Bapak Gubernur, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Untuk itu, tahun depan BAMAG-LKKI harus lebih bagus dari tahun ini dalam segala aspek,” ungkapnya.

Selain itu, Wagub Kandouw juga mengatakan bahwa kerukunan antar masyarakat menjadi salah satu faktor utama terhadap pembangunan di tengah persaingan daerah yang terjadi saat ini.

“Salah satu komparatif advantage yang kita miliki di Sulut adalah apa? Kerukunan. Siapa saja rasanya nyaman berada disini. Kondisi ini tentunya mengundang orang untuk berinvestasi, bekerja, berdarmawisata, bahkan menghabiskan hari tua di Sulut,” jelasnya.

“Untuk itu komparatif-komparatif advantage yang ada di kita, harus kita jaga. Oleh seluruh komponen masyarakat, segenap spektrum masyarakat,” tambahnya.

Wagub Kandouw ikut menyinggung soal radikalisme dan fundamentalisme yang banyak terjadi di daerah lain, yang potensinya bukan hanya dimiliki agama tertentu, melainkan semua agama. Olehnya, masyarakat Sulut diimbaunya untuk menghindar dari dua hal tersebut.

Untuk itu, peranan Gereja tentunya sangat diharapkan. BAMAG-LKKI harus jadi motor untuk menghindarkan jemaat dari radikalis dan fundamentalis Kristen. Kita harus insklusif, jangan ekslusif. Spektrum ber-Gereja kita harus diperluas.

Kegiatan ini dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Sulut, Ketua BAMAG-LKKI Sulut, Pdt Johan Manampiring, Sekretaris BAMAG-LKKI Sulut Pdt. Judi Tunari, para pengurus dan anggota BAMAG-LKKI.  (*/ferry)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *