Danau Tondano Aset Negara, Berikan Multiplier Effect Maka Sangat Penting Dijaga

oleh

Loading

 

MINAHASA, MediaManado.com – Danau Tondano yang terletak di Kabupaten Minahasa, sangatlah penting untuk dijaga. Karena Danau Tondano memberikan dampak berganda (multiplier effect) bagi masyarakat dan pemerintah serta perusahaan nasional, sehingga Danau Tondano menjadi bagian aset negara.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw saat bersama KPK-RI dan Kementerian PUPR melakukan Pencanangan Pemasangan Patok Batas Sempadan Danau Tondano, Kabupaten Minahasa, Rabu (13/09/2023).

Wagub Kandouw pun memberi apresiasi pada KPK RI yang berkomitmen menjaga aset bangsa seperti Danau Tondano.

“Danau Tondano jantung di Provinsi Sulut. Kalau Danau Tondano kering, setengah penduduk Sulut terancam,” ungkapnya.

Wagub Kandouw mengatakan, selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditargetkan pembangunan sebanyak 65 bendungan, dimana sekarang sudah ada sekira 40-an bendungan dengan total anggaran hampir Rp200 triliun.

“Alangkah ironisnya yang sudah ada sekitar 4.100 hektare seperti Danau Tondano, kita tidak pelihara dan manfaatkan. Gusti Allah juga akan marah,” katanya.

Wagub Kandouw juga meminta Kementerian terkait untuk dapat membuat roadmap pemanfaatan Danau Tondano.

“Anggaran lebih banyak lebih bagus. Daripada mau bikin baru. Coba bayangkan kalau kita mau bikin baru seperti ini,” ujarnya.

Wagub Kandouw membeber keberadaan Danau Tondano memberi multiplier effect. Menurutnya, Sulut indeks renewable energi jauh di atas nasional.

“Kita sudah di atas 50 persen, nasional baru 20 persen. Karena kita memiliki PLTU Lahendong dan PLTA dari Danau Tondano. Bayangkan kalau kita pake batubara dan gas. Tapi kita sudah ada empat pembangkit listrik yang dihasilkan dari air Danau Tondano,” ungkapnya.

Ia mengakui pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan wujud komitmen bersama untuk menjaga aset negara ini.

“KPK pun turun tangan untuk menjaga barang langka ini,” ujar Wagub Kandouw.

Dengan begitu, pemasangan patok batas sempadan tersebut, tidak akan ada lagi yang main-main soal kepemilikan lahan Danau Tondano atau mengklaim lahan di sekitarnya.

“Atas nama Bapak Gubernur Sulut menyampaikan terima kasih kepada Deputi KPK dan jajaran yang melaksanakan kegiatan ini. Stakeholder yang hadir di sini menunjukan ikhtiar, semangat dan komitmen kepada bangsa dan negara, terutama rakyat Sulut bersama-sama menyelematkan Danau Tondano,” tandasnya.

Nampak hadir Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK Irjen Pol Didik Agung Widjanarko, Dirjen SDA Kementerian PUPR Ir Bob Lombogia, Bupati Minahasa Dr Ir Royke Roring MSi, Staf Khusus Menteri ATR/BPN Bidang Hukum dan Perundang-undangan, Forkopimda Minahasa dan Sekda Minahasa Dr Lynda Watania, MSi. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *