MINUT, Mediamanado – Setelah melalui beberapa proses tahapan dalam rangka penyusunan, akhirnya dokumen Rencana Kontingensi (Renkon) Gempa Bumi dan Tsunami di Kabupaten Minahasa Utara masuk tahap sosialisasi setelah diserah terimakan oleh BNPB kepada Pemkab.
Adapun, kegiatan yang berlangsung di The Sentra Hotel Maumbi, Kamis 24 Agustus 2023 lalu, dilakukan serta serah terima Dokumen Rencana Kontingensi oleh Tim Direktorat Kesiapsiagaan, Kedeputian Bidang Pencegahan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara.
Sebelum acara serah terima dokumen Renkon dan sosialisasi, Bupati Joune Ganda menerima audiensi tim BNPB dan fasilitator Nasional guna melaporkan hasil penyusunan dokumen Renkon untuk dilegalisasi menjadi dokumen hidup.
Atas pertemuan tersebut, kata Muhammad Andrian selaku Analis Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Kesiapsiagaan BNPB, bahwa Bupati Minut Joune Ganda menyambut baik dan mendukung penyusunan dokumen Renkon Gempa Bumi dan Tsunami Kabupaten Minahasa Utara untuk segera dilegitimasi dengan Peraturan Bupati (Perbup).
Lebih lanjut dikatakan Andrian, bahwa kegiatan sosialisasi juga digelar bertujuan mensosialisasikan dokumen rencana kontingensi tersebut kepada Pemerintah Daerah, Lembaga Usaha, Akademisi, Media, dan Masyarakat di Kabupaten Minahasa Utara sebagai upaya kesiapsiagaan dalam penanganan darurat bencana.
“Sosialisasi rencana kontingensi gempa bumi dan tsunami ini sangat baik dan tepat. Serta kehadiran Dokumen Renkon ini, diharapkan tidak membuat panik masyarakat, namun untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat jika terjadi bencana. Nantinya dokumen Renkon, akan menjadi komitmen dan disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi,” ujar Staf Ahli membacakan sambutan yang selanjutnya juga mewakili Bupati menerima dokumen Renkon yang diikuti penandatanganan komitmen oleh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) serta pihak-pihak terkait yang terlibat dalam proses penyusunan.
Kepala Pelaksana BPBD Minut Theodore Lumingkewas sebelum menutup kegiatan tersebut, mengatakan jika tahap sosialisasi juga tidak hanya digelar saat itu, namun akan secara berjenjang dilakukan di tingkat desa.
“Nantinya dokumen Renkon ini akan disosialisasikan secara berjenjang hingga ke tingkat desa yang terdampak potensi terhadap bencana tsunami,” ucap Theo sapaan akrabnya.
Diketahui, Indonesia Disaster Resilience Initiative Project (IDRIP) merupakan kerjasama bantuan World Bank (Bank Dunia), dalam rangka pelaksanaan program ketangguhan bencana oleh BNPB Republik Indonesia. Diinformasikan juga, Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan penyusunan kajian identifikasi lokus prioritas dan analisa risiko bencana tsunami di wilayah timur Indonesia berupa pemetaan risiko tsunami skala meso di Kabupaten Minahasa Utara prioritas serta pemetaan kapasitas masyarakat dan pemerintahan yang memiliki tingkat risiko tsunami tinggi yang bertujuan untuk mendapatkan konsep mitigasi yang sesuai berdasarkan karakteristik ancaman bencana tsunami.
Adapun, kegiatan serah terima dokumen Renkon dan sosialisasi ini selain diikuti oleh peserta yang terlibat dalam proses penyusunan, juga dihadiri langsung oleh kepala-kepala OPD di lingkungan Pemkab Minut, para Camat dan puluhan Hukum Tua yang ada di wilayah pesisir. Berikut peserta terundang dalam acara tersebut diantaranya, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Utara, Komandan Distrik Militer 1310 Bitung, Komandan Lanudal Manado, Kapolres Minut, Kepala Kantor Basarnas Sulut, Kepala Stasiun BMKG Manado, Kepala Bulog Minut, Akademisi Unsrat, (Mapala Avestaria Fispol), Ketua PMI Minut, PDAM, Direktur Operasional PLN Minut, Direktur RS GMIM Tonsea, Direktur RS Lembean, Direktur RS Sentra Medika, Ketua Unit SAR Sulut, Kapolsek Likupang, ORARI, RAPI, FKPA Sulut, Mediamanado.com, Media MomentNews.co, Fasilitator DESTANA/KPA Likupang, GM. PT. MSM, GM. Hotel Casabaio dan Hotel Sutan Raja. (**)
Penulis: Sweidy Pongoh