GAK LPT Sulut Gelar Webinar Korupsi

oleh

Loading

 

MANADO, MediaManado.com – Webinar Gerakan Anti Korupsi Lintas Perguruan Tinggi Sulawesi Utara (GAK-LPT Sulut) yang dilaksanakan di akhir pekan, Sabtu (22/06/2024), mencatat beberapa hal penting.

Semangat anti korupsi, paling tidak harus lebih digaungkan dalam setiap subjek, bahkan hal itu harus mendasari segala gerakan nyata atau gerakan terukur untuk anti korupsi.

Namun demikian, upaya-upaya untuk terus menggiatkan gerakan anti korupsi di Indonesia, harus terus berlangsung.

Hal itu sejatinya telah dilakukan oleh paguyuban yang fokus pada anti korupsi, yakni GAK LPT Sulut. Dalam kelompok gerakan ini, terdapat akademisi, pemerhati dan pegiat anti korupsi se-Sulut.

Dalam kerangka terus menggaungkan semangat anti korupsi, GAK LPT Sulut telah merancang sebuah webinar yang terkait erat dengan korupsi dan pada Sabtu 22 Juni 2024, merupakan kesempatan pertama GAK Sulut mengadakan webinar.

Webinar ini dihadiri oleh pemerhati, akademisi, budayawan, bahkan pegiat anti korupsi, termasuk mahasiswa dr berbagai daerah.

Adapun titik tolak pembahasan adalah menelaah Sejarah Korupsi di Minahasa, dengan menghadirkan Sejarawan, Bode Talumewo. Dalam urainya, perspektif yang dibangun adalah sejarah, maka historisitas korupsi yang terjadi di masa lalu, masa pra kolonial, kolonial dan bahkan sampai saat ini, dipaparkan oleh narasumber.

Publik disadarkan bahwa sejarah korupsi di Minahasa, telah ada dalam praktek oleh kompeni, dan juga VOC yang menjajah Indonesia (Sulawesi Utara).

Sejarawan senior, Raymond Mawikere, sedikit memberi bingkai yang lebih luas dengan pertanyaan, apakah tindakan-tindakan seperti memberi upeti pada VOC, bisa dimasukkan dalam kategori korupsi? Hal ini tentu harus diulas secara komprehensif.

Di akhir acara, Ketua Gerakan Antri Korupsi Lintas Perguruan Tinggi yang juga Akademisi Universitas Indonesia: Ganjar Bonaprapta, S.H., M.H., mengakhiri dengan sebuah uraian bahwa korupsi bukanlah sebuah budaya, karena tidak pernah bisa dibudayakan. Bahwa hal itu membudaya, itu karena subjek individu sendiri yang membudayakan dalam arti membiasakan dalam dirinya sendiri. Maka dari itu, kita perlu mensuport kegiatan webinar seperti ini, karena sebuah gaung akan terus berbunyi hanya karena dibunyikan terus menerus. Oleh karena itu, jika hal itu berbunyi terus, hal itu tidak akan dilupakan.***

(Rekaman webinar bisa disimak dalam link berikut:
Insert: rekaman diskusi bisa diakses dalam
https://youtu.be/_ueubOZrsp0?si=xJdS-tpiU3Atkmbd)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *