Gelar Wisuda Gelombang Ke-III Di Tahun 2023, Ternyata Jumlah Lulusan Polimdo Sudah Seperti Ini

oleh

Loading

MANADO, Mediamanado.com – Wisuda gelombang ke III dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Manado (Polimdo) di Hotel Centra, Maumbi, pada Senin (26/11/2023) pagi.

Wusuda kali ini Polimdo mewisudakan 85 mahasiswa yang terdiri dari Diploma III dan Sarjana Terapan, dari beberapa jurusan seperti Teknik Elektro, Mesin, Sipil, kemudian jurusan Akuntansi dan Administrasi Bisnis.

Dr. Tinneke Saroinsong, SST, MEng, selaku Wakil Direktur Bidang Akademik Polimdo, melaporkan tentang total jumlah lulusan Polimdo hingga pada gelombang III di tahun 2023 ini.

“Lulusan Polimdo sampai dengan  19 Oktober 2023, yakni  wisuda  gelombang II sebanyak 16.402 orang terdiri dari program Diploma I 29 orang, Diploma II 1.320 orang, Diploma III sebanyak 9.110 orang, dan Sarjana Terapan sebanyak 5.943 orang”, ungkap Saroinsong.

Selanjutnya Saroinsong mengumumkan untuk 85 wisudawan di hari ini.

“Kemudian jumlah peserta wisuda gelombang III tahun 2023 sebanyak 85 orang, yang terdiri dari program Diploma III sebanyak 17 orang dan Sarjana Terapan sebanyak 68 orang. Dan  lulusan Polimdo sampai pada hari ini  berjumlah 16.487 orang,” ucap Wadir I ini.

Direktur Polimdo, Dra Mareyke Alelo MBA, menyebut bahwa wisuda gelombang ke III ini merupakan wisuda  yang sangat unik. Segala perasaan nano-nano, asam, asin, manis dan penuh dengan air mata.

“Banyak anak-anak yang tidak menyadari bahwa tanpa kelengkapan data maka tidak bisa diterbitkan ijazahnya, mengapa, karena seluruh data itu harus dibuat di pangkalan data dikti. Bila data tidak termuat di pangkalan data dikti, maka nomor pin ijazah tidak akan keluar. Bila pin ijazah tidak keluar, maka tidak bisa di print ijazahnya,” jelasnya.

Ketika dipaksakan untuk dibuat ijazahnya tanpa data yang jelas, kata Mareyke, maka ijazah adik-adik dinyatakan ilegal. Itulah sebabnya semua data harus lengkap.

“Semua yang hadir pada acara wisuda ini, saya ingin menyampaikan 3 kebacikan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu Bapak pendidikan Indonesia. Namanya tri rahayu, dan yang pertama adalah memayu hayuning sarira, yang artinya kemampuan menjaga dan merawat diri secara fisik, secara mental yang sehat, dan secara intelektual yang mampu mengembangkan diri di tengah terpaan kemajuan teknologi. Saat ini artificial intelligence sudah ada di mana-mana, lulusan yang tidak berkualitas akan dilindas,”tuturnya.

Lanjut Mareyke, sedianya setiap lulusan harus mampu menjaga dan merawat diri. kedua, memayu  hayuning bangsa, di mana ia mampu menjaga dan merawat bangsa. Tidak mengobok-ngobok bangsa ini, tidak menghina bangsa ini, tidak berjuang dari dalam untuk menggombosi bangsa ini, karena bangsa ini adalah rumah semua masyarakat Indonesia.

“Ketika rumah kita rusak, kita sudah tidak punya tempat untuk bernaung. Dan yang terakhir, memayu hayuning bawana yang berarti kemampuan menjaga dan merawat alam. Alam adalah rumah kita yang paling besar. Bila dia rusak, maka kita tidak punya tempat untuk bernanung. Para wisudawan selamat atas segala upaya-upaya yang sudah dilakukan selama ini untuk meraih cita-cita, lanjutkan perjalanan ini dengan mengingat tri rahayu Dewantara,” ucap perempuan asal Nusa Utara ini sembari mengarahkan semua wisudawan untuk memberikan bunga tanda kasih kepada setiap orang tua.

Sementara itu, Oktovianus Wandik, salah satu wisudawan Polimdo asal Papua, mengungkapkan bahwa dirinya sangat bahagia dan mengucapkan rasa terimakasihnya kepada  pimpinan dan dosen yang sudah membimbingnya selama ini.

“Setelah wisuda ini, saya akan kembali ke  Wamena, Kabupaten Yalimo, tapatnya di Papua pegunungan untuk membangun daerah tercinta. Apalagi di sana masih banyak membutuhkan tenaga teknisi, dan saya akan mengambil kesempatan ini. Dengan pengetahuan yang didapatkan seperti  alat berat, jalan jembatan, rekayasa beton dan masih banyak lagi, pastinya, saya bisa melakukan pekerjaan yang akan didapatkan nantinya,” pungkasnya.

Diketahui, kegiatan wisuda gelombang ke III ini dirangkaikan dengan penutupan Diesnatalis Polimdo  ke 36 tahun.

(*/DM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *