Gubernur Olly Bumikan Pancasila dan Kerukunan di Malam Bakudapa Bersama PELSIS

oleh

Loading

 

MINUT, MediaManado.com –Membumikan Pancasila dan Kerukunan menjadi salah satu topik bincang-bincang Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE bersama ribuan siswa yang tergabung dalam Pelayanan Siswa Kristen (PELSIS) bertempat di Sutan Raja Convention Hall, Kalawat, Minahasa Utara, Selasa (21/03/2023) malam.

Gubernur Olly tampil dalam Night Show “Malam Bakudapa” dalam rangka Latihan Kepemimpinan Siswa Kristen.

Orang Nomor Satu di Bumi Nyiur Melambai Provinsi Sulawesi Utara ini ikut berbagi motivasi iman dan pengalamannya sewaktu usia sekolah.

Menurut Gubernur Olly, menjadi pemimpin haruslah dilatih sejak masih muda dan hal itu telah dilewatinya bersama Pdt Lucky Rumopa pada era tahun 1973.

“Waktu itu belum pake cantik-cantik seperti adik-adik PELSIS sekarang. Dulu hanya pakai kaos. Masih tradisional. Tidak pake gadget dan handphone. Cuma pegang kanikir (kelerang, red),” cerita Gubernur Olly.

Pada kesempatan indah itu, Gubernur Olly memberikan kesempatan kepada para peserta Latihan Kepemimpinan untuk bertanya dan berdialog secara terbuka dengan Gubernur Olly.

Gubernur Olly ditanya terkait Tokoh Pluralis yang diberikan Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia kepadanya.

“Saya berterima kasih kepada FKUB Indonesia yang telah memberikan penghargaan Tokoh Pluralis. Tentunya ini diajarkan oleh pendiri bangsa kita yaitu Bung Karno dan Hatta, bahwa Pancasila bagi kehidupan Bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Dasar pemikiran ini harus kita jaga terus,” ungkap Gubernur Olly.

Ia pun memaparkan sila Pancasila di hadapan para siswa.

“Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini merupakan bingkai kita, artinya kita ini ciptaan Tuhan. Kita ini basudara. Tidak ada perbedaan-perbedaan dalam kehidupan sehari-hari kita, baik di sekolah, maupun pergaulan sehari-hari, dimanapun kita berada,” terang Gubernur Olly.

“Toleransi ini harus kita jaga, karena negara kita dibingkai dalam Pancasila. Jadi adik-adik harus jaga betul, karena kita dibingkai Pancasila sehingga kita terjaga hingga saat ini dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, tidak terpecah-pecah,” ujar Gubernur Olly.

Menurut Gubernur Olly, filosofis menjaga pluralis dalam bingkai Pancasila  dalam kehidupan keluarga diajarkan soal kasih, dari iman dan percaya.

“Tuhan Yesus mengajarkan sifat kasih dalam kehidupan harus kita jaga. Kasih ada dimana-mana. Kasih itu panjang sabar, kasih itu kemurahan dalam kehidupan kita. Kalau kasih kita jaga, maka kita akan menjaga seluruh kehidupan dengan sesama dan menjaga alam kita. Kalau kita menjaga semua ini, kita akan merasa lebih baik dalam diri sendiri, maupun dalam kehidupan keluarga dan sesama,” beber Gubernur Olly.

Ia juga mengajak para siswa selalu harus bersyukur. Karena Gubernur atau tokoh-tokoh sebelumnya mempunyai moto, seperti DR Sam Ratulangi memiliki moto Si Tou Tu Mou Tou arti manusia harus memanusiakan manusia lain.

“Makanya ketika saya menjadi Gubernur, ini menjadi patokan kita. Kita tinggal melanjutkan kehidupan dengan masyarakat Sulut sehingga Gubernur, Pemerintah Provinsi Sulut tidak terkotak-kotak melihat orang itu dari mana, tapi kita satukan supaya Sulut makin hebat dan makin maju kedepan,” beber Gubernur Olly.

Kerukunan di Sulut menjadi contoh, dalam perayaan Natal. Orang Muslim menjaga orang Nasrani beribadah. Begitu sebaliknya Idul Fitri, orang Nasrani yang menjaga. Semua ini menggunakan prinsip saling mengasihi.

“Jangan mengganggu orang lain, kalau kita ingin sukses, mari kita sukses sama-sama. Jangan menghalangi kesuksesan orang lain. Kalau kita bekerja bersama hasilnya akan lebih besar. Kalau kita kerja sendiri-sendiri hasil kecil. Jadi kalau adik-adik PELSIS bersatu bersama menjaga kehidupan kita ke depan, maka Sulut akan lebih cepat maju. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan kita, kembangkan Sumber Daya Manusia, saya percaya saudara-saudara akan menjadi penyambung lidah Sam Ratulangi dan penyambung harapan masyarakat untuk Sulut hebat ke depan,” pesan Gubernur Olly.

Gubernur Olly juga menceritakan buku menjawab panggilan, dimana dituliskan bahwa politik menuju jalan keselamatan.

“Banyak orang salah tafsir soal politik. Padahal pendidikan politik mengajarkan kita bagaimana menjaga kemaslahatan orang banyak. Lewat kebijakan politik, orang akan mendapatkan kesejahteraan lebih baik. Intinya disitu. Makanya dalam menjawab panggilan diceritakan saya menjadi anggota DPR RI selama 11 tahun, saya menjalankan tugas dan tanggung jawab sehingga masyarakat Sulut bisa mendapatkan hasil yang lebih besar. Contoh banyak program yang masuk di Sulut yang kita dorong lewat kebijakan politik yang ada di nasional,” tutur Gubernur Olly.

Ia menegaskan bahwa dalam kehidupan harus bisa menentukan pilihan. Karena Tuhan mengajarkan menentukan pilihan. Makanya harus banyak mendengar dan membaca supaya menghasilkan yang benar.

“Untuk menentukan pilihan seperti menjadi polisi, dokter, tentara, pengusaha, politisi, guru, PNS dan sebagainya, adik-adik PELSIS harus siap dulu, belajar, selesai pendidikan. Kalau gagal jangan menyerah, harus maju terus. Karena Tuhan akan memberikan kita kesempatan sepanjang hidup kita. Jadi tidak ada kata gagal dalam hidup kita. Kalau kita terbentur di depan, kita cari jalan lain,” terang Gubernur Olly.

“Saya menjadi politisi, karena sudah sekian tahun menjadi pengusaha. Ternyata dalam kehidupan sebagai pengusaha saya tidak bisa melakukan lebih untuk membantu masyarakat. Saya harus melakukan sesuatu yang lebih baik supaya bisa mengambil kebijakan membantu rakyat. Jadi saya ambil pilihan masuk politik. Orang berpikir politik jahat, tapi saya menjalankan politik sesuai dengan iman Kristiani yang kita percaya,” cerita Gubernur Olly.

Makanya, dalam menjalankan pemerintahan, ia memiliki visi. Visi pertama, tingkatkan sumber daya manusia, karena SDM tolok ukur kemajuan suatu daerah. Kalau semua mempunya pendidikan yang baik, semua memiliki pemikiran untuk membangun daerah.

“Dengan memberikan beasiswa pendidikan, termasuk pendeta juga dapat beasiswa. Supaya ada hal-hal baru yang bisa mereka ajarkan kepada warga Kristiani yang ada di Sulut. Agar tidak bisa dibodohi. Saya minta adik-adik PELSIS belajar yang giat. Kuatkan iman kita, akan berhasil,” pungkasnya.

Selain itu, Gubernur Olly mengajak para siswa untuk mulai mewaspadai gejolak ekonomi, dimana harga bahan-bahan naik.

Bincang-bincang bersama Gubernur Olly, membuat para siswa yang tergabung dalam PELSIS Kristen yang mengikuti Latihan Kepemimpinan merasa termotivasi untuk menerapkan apa yang diperoleh selama pelatihan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain Gubernur Olly, ada Narasumber lainnya yang tampil dalam Latihan Kepemimpinan PELSIS Kristen, diantaranya Pdt Lucky Rumopa MTh yang membawakan materi ‘Moderasi Beragama Membangun Kerukunan’ dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan Rektor UNIMA Prof Dr Deitje Katuuk MPd, yang berbicara peran Kampus dalam merawat Kerukunan di tengah-tengah mahasiswa.

Sementara itu, Ketua Umum PELSIS Kristen Sulut, Josua Liow mengajak para peserta Latihan Kepemimpinan untuk menyimak hal-hal baru, terlebih pengalaman para Narasumber agar dijadikan modal dalam pengembangan diri dan karakter menjadi pemimpin di kemudian hari.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *