Gubernur SH Sarundajang: 2015, Era Kebangkitan Sulawesi Utara

oleh
Gubernur SH Sarundajang saat memberikan keterangan pers

Loading

Gubernur SH Sarundajang saat memberikan keterangan pers
Gubernur SH Sarundajang saat memberikan keterangan pers

 

MANADO, MediaManado.com – Keberangkatan Gubernur Sulut bersama tim delegasi Kementerian Perekonomian RI yang dipimpin Menko Perekonomian Sofyan Djalil ke Negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada tanggal 26 Januari 2015 lalu, membawa angina segar bagi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara.

Bahkan, Gubernur SH Sarundjang sebagai gubernur satu-satunya di republik ini, diundang Menko Perekonomian untuk masuk dalam tim Dialog Ekonomi Tingkat Tinggi antara Indonesia dengan RRT.

Kesempatan yang sangat prestisius ini, menjadi kesempatan bagi Gubernur SH Sarundajang memaparkan program strategis pembangunan Sulawesi Utara ke depan kepada Menteri Perdagangan Tiongkok, Konselor Tiongkok dan terakhir kepada Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang.

“Tahun 2015 ini merupakan era kebangkitan Sulawesi Utara,” tandas Gubernur SH Sarundajang saat menggelar jumpa pers di VVIP Bandara Sam Ratulangi, setibanya dari kunjungan kerja bersama delegasi Kementerian Perekonomian RI di Beijing, Kamis (29/1) sore.

Kepada wartawan dan pimpinan SKPD dan Badan yang turut menjemput kedatangan orang nomor satu di Sulut ini, Sarundajang mengakui jika kunjungan bersama delegasi RI yang dipimpin Menko Perekonomian Sofian Djalil, memetik keuntungan bagi masyarakat Sulut.

“Jadi saat sebelum bergabung bersama tim delegasi RI, pak Menko Perekonomian meminta saya menyiapkan materi presentasi untuk rencana strategis ndajang.pembangunan daerah, khususnya untuk pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara,” ungkap Gubernur Sarundajang.

Di hadapan para pejabat tinggi Negara Tiongkok, strategi pembangunan guna pertumbuhan ekonomi dan perdagangan Negara-negara di Pasifik, termasuk Indinesia, khsuusnya Sulawesi Utara pun dipresentasikan Gubernur SH Sarundajang.

Hasilnya, Pemerintah Tiongkok menyetujui rencana pembangunan perekonomian Sulut dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Pemerintah Tiongkok dengan Pemerintah RI.

Dalam dokumen tersebut, dicetuslah adanya pembentukan tim baik dari Tiongkok maupun Indonesia, seperti CCCC (China Construction, Communication and Company) dan tim dari Indonesia, sebelum memulai pengerjaan mega proyek di Sulut.

“Memang sumber inspirasi, informasi , rekomendasi dan akhirnya mendapat persetujuan Pemerintah Tiongkok yakni Dubes Tiongkok, yang beberapa kali datang mengunjungi Sulut, termasuk saat beliau diundang menghadiri perayaan 50 tahun Provinsi Sulut, lalu,” ujar Gubernur Sarundajang.

Untuk itu, Gubernur mengajak semua pihak untuk bekerja keras mewujudkan usaha ini demi pemerintah dan masyarakat Sulawesi Utara. (Ferry)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *