Hadapi Era New Normal, Saron : Modal Sosial Kita Semangat Mapalus

oleh

Loading

A4BAD3BE-0E09-45AF-A240-E1D10C331A80

Manado, MediaManado – Saat ini masyarakat diharapkan dapat menerima tatanan hidup baru yakni era New normal ditengah menghadapi pandemi covid-19.

Secara umum peradaban dunia kini dibedakan dalam dua kondisi, sebelum pandemic covid-19 dan pasca pandemic covid-19.

Terima atau tidak terima, tatanan baru menjalani protokol kesehatan anti covid-19 adalah kemutlakan.

Tentunya hal ini pasti menggeser banyak aspek kehidupan termasuk dalam tatanan kebudayaan.

Salah satu pegiat sosial budaya Sandra Rondonuwu (Saron) pun angkat suara. Dikatakan Saron melihat bahwa di situasi new normal ini ada perluang untuk kembali memantapkan lagi penghargaan budaya termasuk kearifan lokal yang bergeser selama ini.

Di era new normal, kearifan lokal seperti mapalus yang seirama dengan semangat gotong-royong harus menjadi etos budaya yang terutama bagi masyarakat.

Di Sulawesi Utara secara umum dapat dikembangkan semangat mapalus yang selama ini mulai hilang. Konsepsi mapalus menurut Rondonuwu penting digalakan agar manusia bisa survive menghadapi pandemic ini.

“Modal sosial kita adalah semangat mapalus. Mapalus di sini dalam pemahaman universal yang tentu bisa dimaknai secara luas. Di mana dengan saling bermapalus kita bisa mengatasi berbagai hal termasuk masalah ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan,”ujar Rondonuwu yang juga anggota komisi II DPRD Sulawesi Utara kepada wartawan media ini, Rabu (3/6) malam.

“Tentu perlu digali lagi etos-etos mapalus yang selama ini mulai hilang dan ditinggalkan karena pengaruh globalisasi yang membuat orang makin individualistik. Sehingga bila mapalus ini kembali digalakan maka diharapkan kepedulian sosial akan mendorong pada semangat persatuan pada akhirnya bisa membereskan urusan keadilan sosial yang selama ini menjadi keprihatinan” sambungnya seraya menutup percakapan.

Oktaviana Mundung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *