MINUT Mediamanado – Bupati Joune Ganda telah melakukan sesi wawancara dengan 3 kandidat calon Direksi yang nantinya akan dipercayakan sebagai Direktur Utama (Dirut) Perusahan Umum Daerah (PUD) Klabat.
Dimana, proses penjaringan satu dari tiga srikandi kandidat calon Dirut PUD Klabat telah masuk tahap wawancara, yang berlangsung di ruang kerja Bupati Joune Ganda, Kamis 12 Oktober 2023.
Usai menjamu makan siang rombongan Dewan Guru Besar Universitas Gajah Mada di auditorium kantor Pemkab Minut, Bupati Joune Ganda kepada sejumlah wartawan mengatakan, bahwa sesi wawancara merupakan tahapan akhir dari proses seleksi direksi PUD Klabat setelah lulus uji kelayakan dan kepatutan.
Dalam tahapan ini kata Bupati JG, ada 6 point yang ditanyakan ke masing – masing calon yang merupakan kriteria penilaian.
“Para calon direksi telah saya wawancari untuk menggali pengalaman, keahlian, komitmen serta visi untuk membawa PUD Klabat kedepan. Bahkan, terkait bagaimana kedepannya Calon Dirut ini akan bisa memberikan kontribusi PAD untuk Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara. Nantinya siapa yang akan dipercaya menduduki kursi direksi sekaligus Dirut PUD Klabat akan diumumkan paling lambat 1 minggu dari tes wawancara,” kata Bupati Joune Ganda.
Dirut PUD Klabat yang terpilih kata Bupati, kedepannya akan dievaluasi kinerjanya setiap 3 bulan, jika tidak sesuai dengan pemaparan yang disampaikan serta poin – poin yang ditanda tangani, maka jabatan Dirut akan dievaluasi.
“Setiap 3 bulan Dirut terpilih ini akan kita evaluasi,” tutup Bupati penerima penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia tahun 2023 ini.
Terkait siapa yang akan menduduki jabatan Dirut PUD Klabat ini, sumber informasi yang berhasil didapat mediamanado.com mengatakan, jika nama Lidya Katuuk menguat.
“Lidya Katuuk kemungkinan besar akan menggantikan Masye Dondokambey sebagai Direktur Utama definitif di PUD Klabat. Saat ini kan hanya Plt (pelaksana tugas),” ujar sumber di kantor Bupati.
Diketahui, Lidya Katuuk berdomisili di Desa Lembean, Kecamatan Kauditan. Wanita kelahiran 10 November 1977 ini, memiliki pengalaman kerja di perbankan Swasta dan saat ini diketahui merupakan owner sebuah perusahaan.
Selain itu, Lidya aktif dalam organisasi budaya, pemilik CSO (Civil Society Organization) TUF pernah melakukan bidding di ILO (international Labor Organization) bersama dengan POLIMAN memberdayakan dan mengembangkan kawasan wisata desa Budo. Memegang sertifikat Trainer dari beberapa lembaga, menjadi pembicara undangan Kedutaan Inggris di Jakarta dalam acara SKILL and Prosperity Programme, pembicara di beberapa daerah, museum kota tua Jakarta dan lain-lain. Menjadi penulis berkas-berkas persyaratan pengajuan element budaya Minahasa di UNESCO dan aktif terlibat dalam organisasi sosial PWT Sulut dan beberapa organisasi berbasis budaya lainnya.(**)
Penulis: Sweidy Pongoh