MANADO, Mediamanado.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara menggelar Media Gathering yang bertajuk “Pelaksanaan Tahapan Kampanye Pemilihan Umum Tahun 2023”, yang dilaksanakan di Rumah Kopi Bily kawasan Megamas Manado, pada Rabu (6/12/2023) pagi.
Salah satu Komisioner KPU Sulut Meidy Tinangon, menyampaikan bahwasanya pelaksanaan kampanye ini ada banyak metode dan sudah dimulai sejak 28 November 2023.
“Yang pertama kami sampaikan dalam konteks kampanye ini, kampanye kita ini ada banyak metode dan sudah dilaksanakan sejak tanggal 28 November 2023, tapi yang dilaksanakan itu hanya beberapa metode seperti pemasangan alat peraga ditempat umum, penyebaran bahan kampanye, pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, dan kampanye lewat media sosial”, ungkap Tinangon.
Selanjutnya Tinangon pun menyampaikan apa yang belum bisa dilakukan oleh peserta Pemilu 2024, di tahapan kampanye saat ini.
“Yang belum bisa dilakukan saat ini adalah seperti iklan baik media cetak, elektronik, maupun daring, itu nanti dimulai pada 21 Januari 2024, dan kami masih mendapatkan laporan ada media yang masih memasang iklan dari Caleg, dan kami harap itu bisa di pending dulu karena bisa berdampak hukum kepada calon karena dianggap kampanye diluar jadwal”, jelas Komisioner KPU Bidang Divisi Hukum dan Pengawasan.
Lebih lanjut Tinangon pun menginformasikan mengenai website JDH KPU Sulut, yang bisa mendapatkan penghargaan karena peran dari para media lokal Sulut.
“Kita punya website JDIH KPU Sulut,dalam kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman media atas suportnya sehingga JDIH KPU Sulut mendapatkan penghargaan peringkat kedua terbaik untuk kategori wilayah sedang, itu karena banyak yang akses terutama dari teman-teman wartawan karena dari situ juga bisa mendapatkan bahan pemberitaan, termasuk didalamnya ada informasi lokasi pemasangan alat peraga kampanye”, ungkap Tinangon.
Sementara itu Ketua KPU Sulut Kenly Poluan bersyukur dengan terlaksananya Media Gahtering ini, sehingga KPU Sulut bisa menyampaikan permasalahan dan mitigasi selama pelaksanaan tahapan masa kampanye sampai pada Pemilu 2024 mendatang.
Dirinya pun menambahkan KPU terbuka atas kritik dan saran, baik teknis dan nonteknis.
“Mengkritik KPU tak mengapa selagi itu baik maka akan dijadikan masukan untuk kebaikan bersama”, pungkas Poluan.
(DM)