MINUT, Mediamanado – Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) telah dipersiapkan sejak tahun 2019 berupa kegiatan dengan pendanaan berasal dari Bank Dunia (World Bank), untuk membiayai proyek investasi strategis dimaksudkan dapat meningkatkan tata kelola risiko bencana di Indonesia.
Tujuan IDRIP adalah meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah pusat, pemerintah daerah terpilih serta ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana di masa depan, khususnya bencana gempabumi dan tsunami.
IDRIP sebagai sebuah investasi diarahkan untuk mendukung prioritas pembangunan terkait peningkatan kapasitas Multihazard Early Warning System (MHEWS), dan sistem manajemen darurat daerah.
Pentingnya IDRIP diketahui masyarakat luas, khususnya kepada penerima manfaat yaitu Kabupaten Minahasa Utara bersama 17 Provinsi dan 29 Kabupaten dan Kota terpilih di Indonesia.
Dikatakan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Minahasa Utara Theodore Lumingkewas, bahwa dengan adanya bantuan proyek dari BNPB, diharapkan adanya rasa memiliki terhadap program IDRIP karena Kabupaten Minahasa Utara terpilih bersama 30 Kabupaten dan Kota di Indonesia bersama 17 Provinsi.
Ditambahkan Kepala Pelaksana Theodore Lumingkewas, dalam rangka pelaksanaan Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia (Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project), Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB akan melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas Pusdalops PB meliputi peningkatan kapasitas sarana prasarana Pusdalops dan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK), Sistem Informasi, serta penyusunan profil Pusdalops PB.
“Dengan adanya bantuan proyek IDRIP dari BNPB, Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BNPB. Dalam hal ini juga, Bupati dan Wabup memberikan support, agar dalam proses survei peningkatan kapasitas sarana dan prasarana oleh tim BNPB dan Konsultan dapat difasilitasi dengan baik oleh BPBD,” ujar Kadis.
Terkait dengan survei peningkatan kapasitas sarana dan prasarana oleh tim BNPB dan Konsultan PT Arkonin Engineering Manggala Pratama (Tenaga Ahli dan Surveyor) dan PT Perentjana Djaja, dikatakan Kalaksa Theodore Lumingkewas, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan OPD terkait lainnya.
“Sebagaimana surat dari BNPB dan sehubungan dengan survei, kami juga telah berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Adapun, survei yang dilakukan ini guna penyusunan DED (Detail Engineering Design) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pembangunan sarana prasarana Pusdalops dan fasilitas Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK), Sistem Informasi serta penyusunan profil Pusdalops PB.
Selain itu juga, BNPB akan diberikan bantuan berupa pelatihan. Saat survei, tim juga mengecek keberadaan dan status dari lahan dan kantor yang nantinya akan ditingkatkan nya,” jelas Kalaksa Theodore sembari menyebut jika di Provinsi Sulawesi Utara yang mendapat bantuan ini, adalah Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung dan Pemerintahan Provinsi. (**)
Penulis: Sweidy Pongoh