MINUT, Mediamanado – Kabupaten Minahasa Utara adalah daerah pertama di Provinsi Sulawesi Utara yang telah memiliki fasilitas pendidikan berupa chromebook di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri maupun Swasta.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Aldrin Posumah usai mendampingi Bupati Joune Ganda membuka token pelaksanaan ANBK di SMP Negeri 1 Airmadidi, Senin 18 September 2023.
“Seluruh sekolah jenjang SD dan SMP di Minut telah memiliki chromebook. Fasilitas yang menunjang program digitalisasi pendidikan pemerintahan Joune Ganda dan Kevin William Lotulung (JG-KWL) ini, menjawab kebutuhan pada kurikulum merdeka belajar,” kata Kadis Aldrin.
Dimana, tambah Kadis, selain fasilitas penunjang dalam proses belajar mengajar, pembangunan infrastruktur pendidikan juga menjadi skala prioritas Bupati Joune Ganda. Buktinya, tahun 2023 ini mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK) hingga tingkat SMP dibangun sekolah unggulan dengan anggaran miliaran rupiah.
Lebih lanjut ditambahkan, terkait fasilitas chromebook yang telah tersedia di seluruh SD dan SMP se-Minut, siswa dan siswi sudah bisa secara serentak mengikuti pelaksanaan ANBK.
“Kalau tahun sebelumnya sekolah terkendala dengan fasilitas saat pelaksanaan ANBK, saat ini sudah bisa diikuti seluruh siswa peserta ANBK. Dimana, ANBK ini merupakan pengganti ujian nasional. Adapun, Asesmen Nasional ini dirancang sebagai program evaluasi pendidikan untuk meningkatkan mutu dengan melihat input, proses dan output pembelajaran,” jelas Kadis.
Kadis Pendidikan Aldrin Posumah tanggapi sorotan pengadaan chromebook tahun 2023:
Kata Kadis Aldrin, pengadaan chromebook di tahun anggaran 2023 selain lanjutan program di tahun sebelumnya, bahwa pengadaan tersebut berangkat dari visi – misi Bupati dan wakil Bupati Minahasa Utara di dunia pendidikan, adalah untuk melahirkan sumberdaya manusia unggul melalui program digitalisasi pendidikan.
Dijelaskan Kadis Aldrin, bahwa pada prosesnya, ketika pagu anggaran untuk pengadaan chromebook ini sejak ditetapkan di APBD induk tahun anggaran 2023 melalui pembahasan TAPD dan Badan Anggaran DPRD Minut, langsung dilakukan pengadaan melalui E-katalog di awal tahun. Kenapa awal tahun, ujar Kadis, karena tujuan pengadaan dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan pelaksanaan ANBK pada Bulan Agustus 2023.
Kontrak pengadaan chromebook yang telah disepakati kata Kadis Aldrin, yakni pada tanggal 13 Maret 2023. Dimana, harga chromebook per unit yang berhasil didapat melalui E-katalog sebesar Rp7,600.000 (7,6 juta) dari harga Rp 7,7 juta di pasaran.
Sehingga, pengadaan bantuan TIK chromebook tahun anggaran 2023 untuk SD Swasta, SMP Swasta dan SMP Negeri total berjumlah 2.631 unit dengan keseluruhan anggaran sebesar Rp19,995.600.000, tertata pada DPA Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Utara tahun anggaran 2023. (rincian dibawah)
– SD Swasta jumlah 1.428 unit dengan anggaran sebesar Rp10.852.800.000,
– SMP Negeri 676 unit dengan anggaran Rp5,137.600.000,
– SMP Swasta berjumlah 527 unit dengan anggaran Rp4,005.200.000.
Terkait sorotan liar adanya dugaan mark-up pengadaan chromebook ini, dibantah keras Kadis Aldrin Posumah. Menurutnya, harga chromebook di E-katalog pada medio Februari-Maret 2023 yang tayang di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP) sebesar Rp7,700.000 (tujuh juta tujuh ratus ribu rupiah).
Selanjutnya, kesepakatan kontrak terjadi tanggal 13 Maret 2023 antara Dinas Pendidikan Minut dengan PT. SAS Teknologi Nusantara selaku penyedia yang merupakan reseller dari PT. Armindo Mandiri sebagai Distributor dan menjadi mitra PT. Zyrexindo Mandiri Buana Tbk, selaku Principal Zyrex.
“Kontrak pengadaan disepakati tanggal 13 Maret 2023 lalu harga chromebook sebesar Rp7,6 per unit. Dengan perjanjian kontrak, PT. SAS Teknologi Nusantara selaku penyedia mendistribusikan chromebook hingga ke sekolah yang ada di pelosok kepulauan di Kabupaten Minahasa Utara. Tak hanya itu, PT. SAS Teknologi Nusantara juga siap memfasilitasi guru dan kepala sekolah untuk diberikan pelatihan pengoperasian chromebook oleh Google for Education Indonesia (Google Indonesia),” kata Kadis Aldrin.
Kadis Aldrin menyebut, Ia menduga, sorotan soal harga yang mengindikasikan adanya dugaan mark-up, karena pada Bulan Juli 2023 terjadi perubahan harga di E-katalog. Namun, perubahan harga tersebut bukanlah kewenangan pihaknya dan atas perubahan harga itu ada surat dari Principal Zyrex melalui distributor ke reseller dan dilanjutkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Utara.
“Mengacu surat yang masuk ke Dinas Pendidikan. Dimana, surat dari PT. Zyrexindo Mandiri Buana Tbk, selaku Principal Zyrex ditujukan kepada PT. Armindo Mandiri sebagai Distributor untuk selanjutnya disampaikan ke reseller (PT. SAS Teknologi Nusantara selaku penyedia chromebook di Kabupaten Minahasa Utara). Bahwa, surat tersebut menyampaikan informasi terkait produk Zyrex Chromebook type 360-1 (Non-konsolidasi) terjadi perubahan harga baru yang berlaku sejak tanggal 3 Juli 2023 menjadi Rp 6,900,000 dari harga Rp7,700.000 di awal tahun.
Penyesuaian harga tersebut dari Principal Zyrex pada bulan Juli 2023 dikarenakan perkembangan kondisi pasar dan ketersediaan stok serta mengikuti harga Chromebook Konsolidasi.
Jadi, menurut kami apa yang disangkakan bahwa terjadi dugaan mark-up pengadaan chromebook, merupakan hal yang sangat-sangat keliru. Karena proses pengadaan dilakukan bulan Maret saat harga masih tergolong tinggi. Pengadaan dilakukan di bulan Maret karena untuk memenuhi kebutuhan penggunaan pada bulan Agustus. Dan saat bulan Juli 2023, PT. SAS Teknologi Nusantara selaku penyedia barang, telah selesai mendistribusikan chromebook bahkan telah memenuhi untuk melaksanakan pelatihan penggunaan chromebook bagi guru dan kepala sekolah se-Minut jenjang SD-SMP,” tukas Kadis sembari menyebut jika tidak mungkin pengadaan kebutuhan chromebook di Bulan Agustus baru diadakan bulan Juli. Demikian soal harga, bahwa tidak mungkin juga, pihaknya mengetahui akan terjadi perubahan harga di waktu beberapa bulan kedepan.
Adapun surat dari Olivia Basrin selaku Country Lead Google for Education Indonesia, menyampaikan apresiasi atas kebijakan dan dukungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dalam mendorong dan mengupayakan digitalisasi pendidikan sebagai bagian dari program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yaitu Merdeka Belajar. Bahwa hingga saat ini, jutaan guru dan siswa di Indonesia telah memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan proses belajar mengajar menjadi lebih personal, efektif dan inovatif.
Dimana, pendampingan ini ditujukan untuk meningkatkan penggunaan akun pembelajaran nasional belajar.id. (**)
Penulis: Sweidy Pongoh