SULUT, Mediamanado.com – Terjadinya kelangkaan BBM bersubsidi khususnya solar, maka Komisi II DPRD Provinsi Sulut melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pihak Pertamina, pada Senin (10/5/2024).
James Tuuk selaku salah satu personil Komisi II DPRD Sulut mengatakan pada wartawan sesudah pelaksanaan RDP tersebut, bahwa dirinya mempertanyakan soal kelangkaan solar tapi jawaban yang diberikan masih terasa kurang puas.
“Saat ini sedang kekurangan solar, kemudian kepada pihak Pertamina, saya mengajukan pertanyaan kenapa kurang solar ? jawabannya karena ada panic Buying, berarti ada penimbunan”, sebut James Tuuk.
“Kemudian saya meminta jelaskan di mana ada penimbunan, ketika disebut Panic Buying, mereka tidak bisa mejelaskan. Hal itu yang membuat saya ribut,” kesal Tuuk kepada para awak media.
Lebih lanjut James Tuuk mengatakan janganlah asal bicara, di saat masyarakat muslim melaksanakan ibadah puasa sampai idul fitri tidak ada kehilangan solar di lapangan. Justru penggunaan solar saat itu, lagi tinggi-tingginya.
“Kemudian, kenapa sekarang ini terjadi kekurangan. Dugaan kami, mungkin hari ini lagi proyek jalan, itu masih dugaan yah, jika itu benar dugaan kami digunakan untuk membuat jalan, berarti excavator dan alat berat lainnya menggunakan solar subdisi, yang kedua bisa saja penambang-penambang liar yang menggunakan alat-alat berat memakai solar subsidi, itu yang diminta oleh Komisi II dan itu tidak bisa dijawab”, ungkap Tuuk.
Politisi PDI Perjuangan ini pun melontarkan bahwa pihaknya akan juga menggelar pertemuan dengan pihak Kapolda Sulut perihal masalah ini.
“Kedepannya kami akan rapat dengan Kapolda berkaitan dengan persoalan ini. Karena solar subsidi diperuntukan untuk rakyat miskin, seperti petani dan nelayan. Bagaimana nelayan ketika mau melaut, kemudian tidak ada solar. Terus bagaimana juga dengan swasembada pangan kita ke depan, apalagi target produktivitas beras, jagung dan lainnya,” ujar James Tuuk.
Ia berharap Pertamina harus tahu dengan apa yang mereka sampaikan. Mereka harus tahu, solar yang begitu banyak dikasih, kemudian hilang.
“Harus cari tahu apa penyebab solar itu hilang. Pada bego saja, Pertamina menjawab apa yang telah ditanyakan, dengan kejadian ini kami berharap Satgas berfungsi untuk turun menelusuri kasus ini, sehingga Satgas mendapatkan data yang pas dan tidak menduga-duga seperti dalam RDP bersama Pertamina,” pungkas James Tuuk.
(*)