MINUT, Mediamanado – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maria Walanda Maramis menggelar Sosialisasi dan Konsultasi Publik yang melibatkan masyarakat sekitar dan tokoh agama.
Kegiatan berlangsung di lantai 3 RSUD, Senin (07/11/22) menjelang siang tadi, dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup Marthen Sumampouw.
Pengembangan dan penyusunan dokumen AMDAL RSUD Maria Walanda Maramis, menurut Prof. Setly Tanod, merupakan kerjasama antara Universitas Sam Ratulangi dengan Pemkab Minut dalam hal ini RSUD. Menurut Tanod yang juga Guru Besar bidang konservasi Tanah, Air dan Lingkungan Unsrat, bahwa pihaknya bersama tim ditugaskan oleh Rektor Unsrat untuk mengembangkan dokumen lingkungan yang sudah ada.
“Kami tim dari Unsrat ada 15 orang yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Setelah dilakukan pengumuman pada tanggal 4 melalui media masa, saat ini dilakukan tatap muka dengan perwakilan masyarakat dan tokoh agama. Bahwa, terkait penyusunan dokumen AMDAL RSUD ini, tentu latar belakangnya memiliki dampak Negatif yang perlu dicegat dan dampak positif yang harus diperhatikan,” jelas Prof Setly kepada wartawan.
Lebih jauh dijelaskan terkait dampak lingkungan terhada kehadiran RSUD di tengah pemukiman masyarakat adalah pembuangan limbah yang dapat mencemarkan permukaan air tanah bagi masyarakat sekitar.
“Dalam kaitannya penyusunan dokumen AMDAL ini, sebagaimana amanat perundang-undangan yang berlaku, masyarakat turut serta dalam menentukan dan memutuskan serta menetapkan. Jadi, tujuan kegiatan ini juga, telah diputuskan bersama adanya perwakilan masyarakat yang akan menjadi tim penyusun AMDAL RSUD Maria Walanda Maramis,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Marthen Sumampouw menyampaikan agar dalam proses penyusunan dokumen AMDAL RSUD tetap memperhatikan aspek-aspek lingkungan. Bahwa sebagaimana Undang-undang Lingkungan Hidup yang terbaru, agar situasi membutuhkan lingkungan yang lebih bagus.
“Salah satu syarat Naik tipe adalah dokumen AMDAL yang harus dipersiapkan. Juga Sebagaimana diatur dalam PP 11 tahun 2021, perlu melibatkan masyarakat, sehingga masyarakat berperan aktif dalam pengelolaan rumah sakit. Saran dan pendapat penting menjadikan Rumah Sakit yang dapat dipercaya. Sebab, kritik dan saran masyarakat sangat diperlukan untuk perbaikan RS. Pada kesempatan ini, kami berharap sosialisasi ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya yang ada di seputaran Rumah Sakit,” tuturnya.
Stafsus Bupati Bidang Pengembangan Sumberdaya Alam Terbarukan, Victor Malonda yang menuntun diskusi dengan masyarakat, menyampaikan terima kasih atas masukan, saran dan kritik terhadap kemajuan RSUD.
Direktur RSUD Joice Katuuk dalam penyampaiannya, bahwa apa yang menjadi kritikan dan masukan terhadap kemajuan dan dalam hal pelayanan di Rumah Sakit, pihaknya akan terus berbenah.
“Pembangunan berkelanjutan di RSUD ini tetap memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan serta memperkecil resiko yang akan timbul kedepan dalam rangka peningkatan mutu RSUD. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Unsrat dalam rangka juga pengembangan tipe C ke tipe B. Sejak dipercayakan menjadi pimpinan di RSUD, komitmen kami adalah meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Kedepannya, kami mengharapkan adanya sinergitas bersama demi terwujudnya Smart Hospital,” kata Direktur Joice.
Turut hadir dalam Sosialisasi dan Konsultasi Publik ini, Roland Ganda Stafsus Bidang Pembinaan UMKM dan Magdalena Wulur Stafsus Bidang Perencanaan dan Keuangan Daerah yang juga tim utusan Unsrat dalam rangka pengembangan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) RSUD Maria Walanda Maramis. Camat Airmadidi Rocky Tangkulung, Sekcam Melky Wantania, Lurah Sarongsong 2, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di areal rumah sakit. (**)
Penulis: Sweidy Pongoh