MANADO, Mediamanado.com – Untuk APBD 2023 nanti Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) mengalokasikan dana pembelian mobil listrik.
Usulan tersebut disorot salah satu anggota Badan Anggaran (Banggar), Nick Lomban.
Menurutnya rencana pembelian mobil listrik untuk dipergunakan di TMII nanti belum tercantum dalam katalok.
“Kami dari komisi 2 banyak menerima aspirasi terkait asrama-asrama di beberapa daerah yang dibawah langsung Badan Penghubung perluh perbaikan. Untuk itu saya mengusulkan anggaran pembelian mobil listrik ini di geser saja, dialihkan untuk merehab bangunan asrama yang ditempati mahasiswa-mahasiwa asal Sulut. Kalau tidak salah asrama yang ada di Bogor dan Bandung,” ucap Nick.
Senada disampaikan Inggrid anggota Banggar lainnya, Inggrid Sondakh. Bahkan ungkap Inggrid saat Komisi 2 melakukan kunjungan kerja ke Badan Penghubung di Jakarta waktu lalu, menemukan bila kondisi bangunan asrama milik pemrov Sulut itu rusak parah.
“Teman-teman di Badan Penghubung telah menunjukan video kepada kami bila asrama tersebut hampir rubuh. Dan sangat berbahaya bila akhirnya bangunan itu ambruk ada konsekwensi atau hal-hal lain yang tentunya menakutkan bila sampai terjadi,” kata Inggrid.
Ditegaskan yang juga Wakil Ketua Komisi 2 ini, kondisi bangunan asrama yang rusak parah tersebut jangan dianggap remeh.
“Harus ada anggaran untuk merehab. Yang paling utama asrama di Bandung.catatan kami, Badan Penghubung perluh suntikan dana untuk merehab asrama,” sebut Inggrid.
Menanggapi itu Sekprov Sulut, Praseno Hadi sebagai Ketua TAPD mengatakan yang menjadi prioritas akan tetap dianggarkan di APBD 2023.
“Untuk nanti prioritas kalau memang mobil listrik tidak boleh tidak, harus ada di taman mini akan tetap diprioritaskan untuk diadakan. Walaupun prosedur pengadaannya tidak melalui e-katalok tapi melalui lelang,” jawab Sekprov.
Sedangkan penjelasan Kepala Badan Penghubung, Christian Singal lewat virtual mengatakan bila pengadaan mobil listrik tersebut adalah prioritas akan tetap diadakan.
“Seperti apa yang disampaikan pak Sekprov, jika memang harus dan dananya sudah masuk ke kami, akan melakukan penyesuain walaupun belum ada di e-katalok.
Christian juga mengatakan telah melakukan diskusi dengan pihak managemen TMII, jika mobil listrik listrik tersebut belum tersedia.
“Pengalaman, kami mengadakan kendaraan roda empat dan belum ada di katalok itu memang sangat sulit dan akhirnya tidak bisa keluar karena tidak ada penyedia yang mau ikut dalam lelang tersebut,” ungkap dia.
Terkait asrama yang rusak parah dan perluh perbaikan dibenarkan Christian.
“Memang betul sangat dibutuhkan perhatian yaitu asrama bandung dan asrama malang,” tandas Christian.
(*/DM)