Apel Akbar Etnis Nusa Utara Kota Bitung, Kandouw: Persatuan Jadi Perekat Keberagaman Budaya

oleh

Loading

 

BITUNG, MediaManado.com – Ribuan warga dari etnis Nusa Utara yang tergabung dalam berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas) memadati Lapangan Kantor Walikota Bitung pada Apel Akbar yang digelar dengan tema Mesombang Gighile Mehengken Banua, Kamis (14/11/2024).

Tema yang berarti Sepakat Mengangkat Derajat Masyarakat Nusa Utara ini menjadi refleksi nyata dari komitmen bersama untuk memperjuangkan kesejahteraan dan keutuhan dalam bingkai kebangsaan.

Acara ini dihadiri langsung Calon Gubernur Sulawesi Utara, Drs Steven OE Kandouw, yang memberikan pidato penuh makna mengenai pentingnya menjaga persatuan dan keutuhan sebagai bangsa.

Cagub Steven Kandouw menyoroti keunikan Indonesia sebagai negara yang beragam tetapi tetap bersatu dalam satu tujuan.

“Indonesia adalah negara kesatuan. Cara memandangnya adalah dengan prinsip boleh. Kita semua boleh memiliki latar belakang etnis yang berbeda. Ada orang Jawa, Sunda, Bugis, Minahasa, Sangihe, Siau, dan Talaud. Namun, kita tidak boleh mengkotak-kotakkan tempat tinggalnya. Semua suku bangsa di Republik ini boleh tinggal di mana saja, di tanah air yang kita cintai ini. Termasuk di Kota Bitung, siapa saja bisa tinggal di sini, karena kita adalah negara kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

Cagub Steven Kandouw juga menekankan bahwa keberagaman budaya dan etnis di Sulawesi Utara adalah kekuatan besar yang harus terus dipelihara.

Menurutnya, Kota Bitung sebagai salah satu kota strategis di Sulut adalah bukti nyata bahwa harmoni dalam keberagaman dapat menciptakan perkembangan yang pesat.

“Kota Bitung menjadi contoh bagaimana keberagaman bisa menjadi motor penggerak pembangunan. Di sini, semua etnis hidup berdampingan dan bekerja sama untuk kemajuan bersama. Ini adalah wujud nyata semangat kebangsaan kita,” terangnya.

Ia juga mengapresiasi tema apel akbar kali ini yang dinilai sangat relevan dengan semangat zaman.

“Tema Mesombang Gighile Mehengken Banua sangat inspiratif. Ini mencerminkan tekad masyarakat Nusa Utara untuk tidak hanya menjaga budaya mereka, tetapi juga aktif mengangkat derajat hidup melalui kerja keras dan kebersamaan,” tambahnya.

Ia menyampaikan optimismenya terhadap peran strategis masyarakat Nusa Utara dalam pembangunan Sulawesi Utara.

Ia juga mengajak semua pihak untuk terus menjaga nilai-nilai persatuan dan toleransi.

“Kita semua memiliki peran penting dalam membangun daerah ini. Jangan hanya berfokus pada perbedaan, tetapi mari kita jadikan perbedaan itu sebagai kekuatan untuk bersatu dan maju bersama,” tutup Steven Kandouw. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *