Bukan Pembalap Kotor, Hukuman Rossi Terlalu Berat

oleh
Banding yang dilakukan Movistar Yamaha ditolak (Foto: reuters)

Loading

Banding yang dilakukan Movistar Yamaha ditolak (Foto: reuters)
Banding yang dilakukan Movistar Yamaha ditolak (Foto: reuters)

SELANGOR – MediaManado.com – Bos Yamaha, Lin Jarvis, mengungkapkan alasan kenapa pihaknya mengajukan banding atas hukuman yang diterima Valentino Rossi. The Doctor akan start dari posisi terakhir seri pamungkas GP Valencia, 8 November 2015.

Keputusan Race Direction yang menjatuhi Rossi start terbuncit nyatanya dirasa terlalu ringan oleh sejumlah pembalap, termasuk rival sekaligus rekan setimnya yakni Jorge Lorenzo. Meski begitu, skuad Movistar Yamaha tetap melakukan banding.

Jarvis menyatakan, apa yang dilakukan Movistar Yamaha adalah bentuk kepedulian tim untuk melindungi pembalapnya. Dia pun merasa hukuman yang dijatuhkan untuk Rossi terlalu berat, meski mengiyakan VR46 bersalah.

“Tugas kami adalah menjaga pembalap. Kami tak bisa membantah pergerakan Valentino adalah sesuatu yang tak ingin kami dilihat dalam MotoGP, tapi penalti itu terlalu keras. Terutama ketika Valentino aslinya bukan pembalap kotor,” ujar Jarvis, seperti dilansir Crash, Selasa (27/10/2015).

“Dia bukan pembalap yang menciptakan masalah kepada orang lain. Sebagai tim, kami melakukan banding kepada FIM. Mereka mendengar Valentino juga telah berkonsultasi dengan Race Direction, Marc Marquez serta Honda. Kemudian setelah periode 45 menit hasil banding keluar, tapi ditolak,” jelasnya.

EDITOR : INYO. R.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *