MANADO, MediaManado.com – Kesiapan daerah dalam menghadapi globalisasi, khususnya era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), haruslah benar-benar mantap, setidaknya tantangan-tantangan yang akan dihadapi, dapat dilewati demi kemajuan masyarakat Indonesia, khususnya Sulawesi Utara. Alasannya, persaingan intelektual, bisnis, perdagangan dalam sektor ekonomi, makin besar dan luas. Demikian disampaikan Gubernur Olly Dondokambey SE saat diundang menjadi keynote speech pada Kuliah Umum Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Manado, Rabu (7/2).
Gubernur Dondokambey juga membeberkan peningkatan daya saing SDM menghadapi MEA berupa beberapa pendekatan sehubungan dengan kesiapan dan tantangan Bangsa Indonesia khususnya warga Sulawesi Utara. Diantaranya dengan memanfaatkan sebaik-baiknya Peluang MEA. Tantangan tersebut diantaranya melalui Produk unggulan, barang dan jasa, tenaga kerja serta Investasi dan UMKM.
Terlebih dalam memperjuangkan hak-hak umat Kristiani di Pusat. Untuk itu, jangan alergi dengan kata politik atau politisi. Harusnya dipahami rekan-rekan atau saudara yang terjun ke dunia politik.
“Karna kalo so nda ada orang Kristen yang berpolitik, sapa lagi yang akan memperjuangkan hak kita di pusat atau di tingkat nasional,” tegas Dondokambey.
Gubernur juga menjelaskan ilmu dasar terbentuknya suatu negara adalah politik, karena yang membentuk dan mengesahkan aturan di suatu negara adalah politisi. Yang penting adalah political will yang baik dari politisi tersebut.
Salah satu strategi dalam menghadapi MEA melalui Aktualisasi Triksakti yang digaungkan Bung Karno “berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Ketua STAKN DR Jeane Marie Tulung STh MPd menyampaikan terima kasih atas perjuangan Gubernur sehingga STAKN Manado bisa seperti saat ini, terlebih proses transformasi dari sekolah tinggi ke Institut. (*)
