SULUT, Mediamanado.com – Dialog Publik digelar oleh Konsorsium Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) Sulawesi Utara, pada Senin (4/11/2024) di Hotel Sentra Minut.
Dengan turut menghadirkan Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) Sulawesi Utara, diantaranya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulut, Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut, Dinas Pariwisata Sulut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulut, Dinas Pertanian dan Perkebunan Sulut, Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulut, dan para Kepsek/Perwakilan SMK-SMK se-Sulut, maka sesudah dialog publik ini kegiatan pun dilanjutkan dengan Rapat dari TKDV tersebut.
Dalam dialog publik dihadirkan empat narasumber yakni Elvira Katuuk, SE, ME, selaku Kepala Bappeda Sulut, Dra. Vonny Tambuwun, MPd, selaku Pengawas Bina Dinas Pendidikan Daerah Sulut, Ivanry Matu sebagai Wakil Ketua Kadin Sulut, serta Ketua Konsorsium PTPPV Sulut Stevie Kaligis, SE, MM, Ak, CA.
Dalam pemaparan awal, Stevie Kaligis menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang melatarbelakangi dibemtuknya TKDV ini, salah satunya adalah PP No 68 Tahun 2022 tentang revitalisasi Pendidikan Vokasi yang bertujuan untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten, produktif, dan berdaya saing untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Yang melatar belakangi program ini adalah PP 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi, kemudian belum selarasnya pendidikan vokasi dengan age lnda ekonomi, potensi SDA dan SDM yang ada di Sulut, sehingga lewat policy paper ini bisa mensikronkan terutama kemitraan ini bisa dibangun, selanjutnya pengangguran dari pendidikan vokasi masih tinggi, nantinya diharapkan lewat TKDV ini bisa mengambil peran dalam pemenuhan tenaga kerja dan industri sehingga strategi Pentaheliks akan tergambar dalam policy paper ini, dan untuk metode kita gunakan adalah Forcesight,” ungkap Kaligis selaku Ketua Konsorsium PTPPV Sulut ini.
Sementara itu Kepala Bappeda Sulut, Elvira Katuuk mengapresiasi akan inisiasi dari Konsorsium PTPPV Sulut, karena pembahasannya juga mengenai salah satu permasalahan utama di Sulut, yakni pengangguran terbuka.
“Rapat ini penting karena sangat identik dengan permasalahan utama di Sulut yakni tingkat pengangguran terbuka cukup tinggi, masih diatas rata-rata nilai nasional sehingga nantinya lewat rapat ini bisa menghasilkan sebuah strategi atau binovasi untuk kita terapkan di daerah kita,” ujar Katuuk.
Sesudah dialog dan rapat ini, sesuai dengan pantauan awak media sudah dilakukan pemandatanganan MoU diantara para TKDV Sulut yang ada, agar supaya hasil dalam rapat ini bisa ditindaklanjuti.
(YB)