MANADO, MediaManado.com – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr H.M. Din Syamsuddin menyebut Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) merupakan model kerukunan di Indonesia. Hal itu didasarkan pada keberagaman dan kompleksitas sosio kultur dan agama yang ada, namun bisa dijaga bersama dengan baik oleh masyarakat setempat.
Demikian disampaikan Prof Dr HM Din Syamsuddin saat membawakan Hikmah Isra Mi’raj 1438 H yang digagas Pengurus Hari Hari Besar Islam (PHBI) Provinsi Sulut yang dirangkai dengan pertemuan Forum Kerjasama Umat Beragama (FKUB) se- Indonesia, Senin (24/4/2017) di Aryaduta Manado.
Menurut Din Syamsuddin, kerukunan dapat terpelihara dengan baik, justru dimulai dari lingkungan keluarga sendiri dan akhirnya meluas me masyarakat bahkan ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dia melihat secara global arus perubahan yang terjadi, naik dari sisi revolusi IT hingga pada ancaman baik dari luar pun dari dalam negeri.
Ditambah lagi dengan pergeseran geopilitik dan kebangkitan ekonomi dan perdagangan semisal kebangkitan ekonomi negara Cina. Untuk itulah, Indonesia yang memiliki beragam suku, ras, budaya dan agama, maka terus menerus dipelihara stabilitas dalam negeri.
“Stabilitas yang hingga kini masih terpelihara karena adanya peran agama, yang mengajarkan kedamaian, kerukunan, persatuan dan terlebih pendidikan pancasila masih menjadi dasar hidup bernegara,” tandas Din Syamsuddin dalam diskusi bersama FKUB se-Indonesia.
Dia juga menyentil berbagai konflik horisontal yang terjadi di Ambon, Maluku Utara, Poso yang disebabkan bukan karena konflik agama. Hanya saja dalam konflik tersebut, agama justru dibawa masuk ke dalam konflik. Untuk itu, dia meminta agar terus menerus dilakukan komunikasi dan dialog bersama para tokoh dari berbagai agama untuk melihat dan menggali akar persoalan dan mencari solusi bersama pemerintah setempat.
” Maka seharusnya, Dialog yang dibangun yakni dialog yang dialogis, dimana harus ada ketulusan sejati dari hati ke hati, ada unsur keterbukaan untuk menyelesaikan permasalahan,” ungkap Din Syamsuddin di acara bertema Berbeda itu Niscaya, Bersatu itu Upaya, membangun kebersamaan untuk Sulut Hebat.
Sementara Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE menyampaikan pertemuan perdana FKUB se – Indonesia ini akan memberikan dampak positif, bahkan mendorong FKUB di daerah masing masing untuk terus menerus melakukan dialog dan komunikasi untuk membangun persatuan dan kerukunan serta kedamaian di daerah dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Diharapkan kegiatan ini juga dapat dilakukan oleh kabupaten dan kota, bahkan provinsi, agar komunikasi dan dialog terus berjalan, sehingga jika ada persoalan, hal itu dapat didialogkan untuk menemukan solusi terhadap persoalan yang ada,” terang Gubernur Dondokambey. (fa)