Disdik Mitra Gerak Cepat Turunkan Tim Investigasi, sikapi Laporan Dugaan Pungli

oleh

Loading

IMG_20210916_235552

Mitra, MediaManado.com – Setelah menerima laporan dugaan Pungutan Liar (Pungli) yang terjadi di SDN Tumbak, Kecamatan Pusomaen. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) gerak cepat langsung menurunkan Tim Investigasi.

Dugaan pungli tersebut berawal dari Postingan Surat terbuka yang diupload oleh Zufan Junus melalui akun Facebooknya. dimana selama pembelajaran daring telah terjadi pungli dengan modus menjual foto copy bahan ajar.

Kepala Dinas Pendidikan Mitra Ascke A. Benu, M.Si, saat ditemui awak media di ruangan kerjanya menyampaikan, saat mendengar dan membaca informasi dari media sosial, dimana ada aduan masyarakat terkait ada permintaan dana dari tenaga pengajar yang ada di SDN Tumbak. dana tersebut dalam rangka pembelajaran Daring yang digantikan dengan satu modul 5000 rupiah, Kamis (16/9/2021)

” Saya langsung perintahkan Tim Investigasi agar turun lapangan yang dipimpin oleh sekertaris Disdik karena beliau adalah manager BOS. Kemudian tim langsung bergerak guna klarifikasi dengan memanggil Kepala sekolah, para guru, komite serta orang tua murid yang dipanggil untuk diwawancarai,” ucapnya.

Lebih lanjut Ia katakan, langka itu diambil setelah menjawab keluhan yang ada di facebook, guna memberikan klarifikasi serta langka-langka yang akan ditempuh oleh dinas pendidikan tentunya.

” Namun yang pasti kami terus berkoordinasi dengan Pimpinan juga dengan instansi terkait yakni Inspektorat, karena mereka yang  akan merekomendasikan ketika ada temuan terkait penggelapan atau keuangan yang ada di Sekolah,” ungkapnya.

Ia menambakan ini dilakukan sebagai gerak cepat dinas pendidikan dalam menanggapi keluhan masyarakat dengan tim yang diturunkan dengan memberikan laporan kepada pimpinan.

IMG_20210916_235806

” Dan dari hasil dari lapangan ada pengakuan-pengakuan yang sudah kami sampaikan, dan dari pengakuan baik dari kepala sekolah, guru dan orang tua itu akan ditindak lanjuti oleh tim independen ditentukan dan memberikan rekomendasi apa yang akan kita lakukan kepada mereka. Serta memberikan informasi bahwa hal itu tidak boleh dilakukan,” tuturnya.

Menurutnya, terkait dana bos yang ada disekolah SDN tumbak, mereka belum melakukan pergeseran, belum melakukan RKAS sehingga terjadi demikian yang seharusnya dana itu dilakukan untuk foto copy.

” Apa bila ada kesalahan berarti akan ada sangsi bagi sekolah tersebut, oleh sebab itu ketika ada kejadian ini saya berharap sekolah lain harus mengikuti regulasi, harus menggunakan dana BOS yang sebenarnya sehingga menciptakan polemik dimasyarakat. Mengingat dalam keadaan seperti ini pihak sekolah yang harus memperhatikan mereka bukan sebaliknya,” terang Ascke Benu.

Selain itu, Kepala Sekolah SDN Tumbak Oldy Rorong, saat ditemui awak mediamanado.com mengatakan, terkait pungli yang dilakukan pihak sekolah sebagai kepala sekolah tidak mengetahui karena sampai saat ini tidak perna menerima laporan.

” Saya benar-benar tidak mengetahui jika benar ada pungli di sekolah, karena tidak ada perintah dari saya sebagai kepala sekolah untuk membiayai foto copy itu. Selain saya pergi ke Keyzia untuk melakukan foto copy modul,” ungkap Rorong.

Ia menambahkan, pihak sekolah saat ini dalam pembelajaran menggunakan metode Daring, teman guru-guru membuat modul kemudian di foto copy dan menyerahkan kepada anak-anak.

” Jika dilapangan terjadi hal-hal yang bertentangan saya minta maaf, karena saya tidak perna perintahkan kepada orang tua murid untuk foto copy sendiri apa lagi memerintahkan para guru untuk minta bayaran foto copy kepada murid,” tuturnya.

” Terkait kejadian ini saya juga kaget, karena selama ini saya tidak perna tahu jika ada pungli, bahkan sebagai kepala sekolah saya membantu memudahkan pekerjaan teman-teman guru dengan membawa modul tersebut  untuk difoto copy dan menyerahkan kepada guru untuk dibagikan kepada murid-murid dan tidak perna perintahkan kepada guru untuk meminta bayaran foto copy tersebut kepada orang tua murid,” pungkas kepsek Oldy Rorong.

(Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *