Fatoni Tekankan 5 Poin Penting Kesiapsiagaan Bencana Alam

oleh

Loading

IMG-20201118-WA0056-768x512

 

MANADO, MediaManado.com – Pjs Gubernur Sulawesi Utara Agus Fatoni menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada apel kesiapsiagaan dalam rangka simulasi penanggulangan bencana menjelang Pilkada, Natal dan Tahun Baru di Sulut yang digelar di Kawasan Megamas, Kota Manado, Rabu (18/11/2020).

Kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ini diikuti seluruh stakeholder baik jajaran Forkopimda, relawan hingga organisasi kemasyarakatan.

“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Forkopimda, instansi vertikal, organisasi kemasyarakatan, relawan dan seluruh stakeholder yang ada atas pelaksanaan dan keikutsertaan yang berpartisipasi mulai pada tahap perencanaan sampai dengan terselenggaranya kegiatan ini,” kata Fatoni saat mengawali sambutannya.

IMG-20201118-WA0057-768x512

Ia juga mengingatkan bahwa dalam menangani dampak bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di Sulut diperlukan keterlibatan dari semua pemangku kepentingan terkait.

“Karena itu senantiasa diperlukan adanya koordinasi dan kerjasama yang baik di semua unsur dan stakeholder,” bebernya.

Lebih dalam lagi, Fatoni mengimbau kepada seluruh masyarakat Sulut untuk mengantisipasi dampak-dampak bencana mengingat masuknya musim penghujan di Sulut.

“Berdasarkan data BMKG Sulut pada akhir tahun ini akan memasuki musim penghujan dengan intensitas tinggi, itu artinya potensi terjadinya bencana longsor dan banjir menjadi meningkat,” jelasnya.

IMG-20201118-WA0055-768x512

Berkaitan dengan hal tersebut ada lima poin penting yang menjadi penekanan Fatoni pada apel kesiapsiagaan.

Pertama, peningkatan pengintegrasian penanggulangan bencana di semua lini dari tingkat kelurahan hingga provinsi. Kedua, perlu peningkatan kapasitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan gabungan penanggulangan bencana,” terangnya.

Ketiga, menurut Fatoni diperlukan kualitas data, informasi dan pelaporan kejadian bencana melalui optimalisasi dan pemanfaatan posko dan peralatan teknologi informasi dan komunikasi.

Keempat, pembentukan dan pengembangan daerah tangguh bencana untuk membangun kemandirian masyarakat dalam menghadapi dan menanggulangi bencana alam yang terjadi.

Kelima, pemberian kemudahan bagi keterlibatan swasta dan masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana alam.

Sebagai informasi apel kesiapsiagaan ini juga melibatkan sembilan tim yang terdiri dari tim posko, tim evakuasi, tim SAR, tim dapur lapangan, tim pengungsi, tim DVI/Inafis, tim medis, tim trauma healing dan tim UPPK Sulut.

Dalam kegiatan itu juga, Pjs Gubernur Fatoni bersama jajaran Forkopimda melakukan peninjauan peralatan dan kesiapan personel dalam latihan simulasi penanggulangan bencana. (Ferry/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *