Fidel Castro, Diktator yang Selamat dari 600 Upaya Pembunuhan

oleh
Pemimpin Kuba Fidel Castro. (Foto: Reuters)

Loading

Pemimpin Kuba Fidel Castro. (Foto: Reuters)
Pemimpin Kuba Fidel Castro. (Foto: Reuters)

HAVANA MediaManado.com – Tokoh Revolusi Kuba, Fidel Castro baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-90 pada Sabtu, 13 Agustus. Melihat sejarah panjang perjalanan hidupnya, beberapa orang mungkin akan merasa terkejutCastro bisa mencapai usia 90 tahun, terlebih karena ada lebih dari 600 usaha pembunuhan terhadap dirinya.

Bukan rahasia lagi, Castro seorang mantan pengacara yang menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Kuba pada 1959 dipandang sebagai musuh oleh negara adidaya Amerika Serikat (AS) karena paham sosialis yang dianutnya. Berbagai cerita beredar bagaimana agen intelijen Negeri Paman Sam berusaha untuk menyingkirkannya dari kekuasaan dengan berbagai cara, termasuk dengan pembunuhan.

“Jika selamat dari upaya pembunuhan adalah event Olimpiade. Saya akan memenangkan medali emas,” kata Castro dalam beberapa kesempatan.

Salah satu kisah yang sering diceritakan adalah mengenai bagaimana Castro membuat Marita Lorenz, Perempuan yang dikirim CIA untuk menghabisi nyawanya jatuh cinta dan membatalkan usahanya.

Lorenz yang sempat bertemu dan jatuh cinta pada Castro setelah revolusi direkrut oleh CIA saat mengunjungi AS. Dia dikirim kembali ke Kuba dengan membawa pil beracun yang disembunyikan di dalam kotak krim wajahnya, akan tetapi Castro mengetahui rencana tersebut.

Dalam buku memoir yang ditulisnya pada 1993, Lorenz mengenang saat Castro, yang telah mengetahui rencana tersebut justru memberikan pistol kepadanya. Namun, Lorenz tidak mampu membunuh Castro dan jatuh ke pelukan pemimpin Kuba itu.

Menurut kesaksian orang yang bertanggung jawab menjaga keselamatan Castro yang dilansir dari Mental Floss, Minggu (14/8/2016), El Jefe – julukan Castro – telah selamat dari setidaknya 638 usaha pembunuhan yang direncakan oleh badan intelijen AS, CIA. Mantan kepala Pasukan Pengawal Presiden Kuba, Fabian Escalante mengatakan upaya pembunuhan itu dilakukan selama masa pemerintahan tujuh Presiden AS.

Escalante mengatakan upaya pembunuhan terhadap Castro dimulai dari masa pemerintahan Presiden Dwight Eisenhower sampai masa jabatan Bill Clinton. Upaya pembunuhan dilakukan sebanyak 38 kali pada masa pemerintahan Presiden Eisenhower, 42 kali pada masa Presiden Kennedy, 72 kali pada masa Presiden Lyndon B. Johnson dan 184 kali pada masa Presiden Nixon.

Setelah sempat berhenti pada masa pemerintahan Gerald Ford, upaya pembunuhan itu kembali dilanjutkan di masa pemerintahan Jimmy Carter. Escalante mencatat ada 64 kali upaya pembunuhan di masa Carter, 197 kali di masa presiden selanjutnya Ronald Reagan, 16 kali pada masa George Bush senior dan 21 kali pada era Bill Clinton.

Reputasi Castro dalam menghindari kematian dan upaya pembunuhan bahkan telah ada sebelum dia berkuasa dan masih menjadi seorang pejuang revolusi Kuba. CNN menyebutkan Castro sempat dua kali dilaporkan tewas oleh media Kuba, saat dia memimpin pemberontakan yang gagal terhadap barak militer dan saat dia kembali dari pengasingan menggunakan perahu bersama pasukan gerilya.

Namun, orang seperti Castro pun tampaknya tidak bisa melawan usia yang semakin uzur. Kesehatan yang menurun memaksanya untuk mundur dan menyerahkan tampuk kekuasaan pada saudaranya, Raul.

Tahun ini, Castro tampaknya merasa waktunya hampir tiba saat dia menyampaikan pidato pada April lalu. Di depan Kongres Partai Komunis di Havana, Castro berbicara mengenai akhir hidupnya seperti siap mengucapkan perpisahan.

“Saya segera berumur 90 tahun. Saya akan seperti orang lain. Akan tiba gilirannya bagi semua orang (meninggal),” ujar Castro.

Sementara ini keberadaan Castro masih terasa di Kuba. Di hari ulang tahunnya, bendera serta billboard bertuliskan “Gracias, Fidel” sebagai ungkapan rasa terima kasih pada sang El Comandante.

EDITOR : INYO R.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *