MINUT, MEDIAMANADO – Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo pada hari Minggu (30/10/21), di Roma menerima presidensi untuk pertemuan G20 yang akan diselenggarakan pada 2022.
“Indonesia merasa terhormat untuk meneruskan presidensi G20 tahun 2022. Presidensi G20 di Indonesia akan mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia dengan tema ‘Recover Together, Recover Stronger’,” ujar Jokowi dalam video penerimaan presidensi G20 yang dipublikasikan dalam Youtube Sekretariat Presiden Indonesia.
Indonesia telah ditetapkan sebagai Presidensi G20 Tahun 2022 pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-15 Riyadh, Arab Saudi, pada tanggal 22 November tahun lalu. Serah terima dari Presidensi G20, yaitu Italia ke Indonesia dilakukan pada KTT G-20 dilaksanakan di Roma, Italia.
Presiden Joko Widodo telah menyebutkan penyelenggaraan kegiatan G20 akan berlangsung di Provinsi Bali. Sementara, W20 direncanakan akan berlangsung di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara pada bulan Maret tahun 2022. Hal tersebut dibenarkan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa melalui Sekretaris Daerah yang telah menyelenggarakan rapat yang berlangsung di JG Center, pada hari Senin tanggal 1 November 2021.
Dimana, undangan resmi rapat panitia oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Minahasa Utara ini, dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu untuk mendukung dan menyukseskan kegiatan Internasional G20 Presidensi Indonesia tahun 2022, khususnya W20 Side Event I (Hybrid Internasional Seminar).
Adapun, event Internasional W20 yang akan berlangsung di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara ini, mengambil tema Freedom From Gender Discrimination. Informasi resmi yang di dapat mediamanado.com, bahwa Ketua Panitia dalam event tersebut adalah Ny. Rizya Ganda-Davega yang juga Ketua TP. PKK Kabupaten Minahasa Utara.
Sebagaimana diketahui, W20 tahun 2019 mengangkat tema “Closing the Gender Gap for New Prosperity”, kemudian pada tahun 2020 W20 membahas beberapa prioritas di antaranya: A global policy framework on gender equality, Policy Coordination, dan Women’s participation in decision-making in all sectors.
Pertemuan W20 Summit dilaksanakan pada tanggal 20-22 Oktober 2020 di Riyadh.
Sementara itu, W20, yang dibentuk pada tahun 2015, didasari oleh kesadaran para pemimpin negara anggota G20 akan pentingnya partisipasi perempuan terutama dalam pembangunan ekonomi global.
Sebagai outreach group yang mewakili suara perempuan, W20 mendorong pengadopsian dokumen-dokumen komitmen G20 yang melibatkan isu pembangunan perempuan, kesetaraan gender, pertumbuhan yang inklusif, serta kerja sama perempuan dalam sektor ekonomi internasional.
Menurut dalam situs resmi Koominfo, Menteri Johnny G. Plate, setiap tahunnya para negara anggota G20 bergilir untuk menjadi tuan rumah rangkaian kegiatan pertemuan organisasi tersebut. Setelah serah terima dari Italia, Indonesia akan memegang Presidensi G20 Tahun 2022 selama satu tahun. “Ini merupakan kali pertama Indonesia terpilih sebagai Presidensi G20 sejak dibentuknya G20 pada tahun 1999,” ungkap Menkominfo.
Presidensi G20 Indonesia meliputi persiapan dan penyelenggaraan rangkaian pertemuan Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2021 dan tahun 2022, yang terdiri atas pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), pertemuan tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral, pertemuan tingkat Sherpa, pertemuan tingkat Deputi, pertemuan tingkat Working Group, pertemuan tingkat Engagement Group, program Side Events, dan program Road to G20 Indonesia 2022.
Untuk mengoptimalkan posisi Indonesia sebagai penyelenggara Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 tersebut, Presiden RI Joko Widodo telah menerbitkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia, pada tanggal 27 Mei lalu.
Adapun tugas dari panitia nasional ini antara lain:
menyusun dan menetapkan rencana induk penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia, termasuk di dalamnya penentuan tema, agenda prioritas, dan rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia;
menyusun dan menetapkan rencana kerja dan anggaran penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia;
mengadakan persiapan dan penyelenggaraan pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi, pertemuan tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral, pertemuan tingkat Sherpa, pertemuan tingkat Deputi, pertemuan tingkat Working Group, dan pertemuan tingkat Engagement Group melalui kemitraan dengan Troika G20, negara anggota G20, dan organisasi internasional;
mengadakan persiapan dan penyelenggaraan program Side Events;
mengadakan persiapan dan penyelenggaraan program Road to G20 Indonesia 2022; dan
melakukan monitoring penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.
Berdasarkan ketentuan peraturan ini, Panitia Nasional terdiri atas Pengarah, Ketua, Penanggung Jawab Bidang, Koordinator Harian, dan Sekretariat. Pengarah Panitia Nasional terdiri dari Presiden dan Wapres RI, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Kemudian, duduk sebagai Ketua Bidang Sherpa Track yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Ketua I) dan Menteri Luar Negeri (Ketua II), Ketua Bidang Finance Track yaitu Menteri Keuangan (Ketua I) dan Gubernur Bank Indonesia (Ketua II), dan Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Selanjutnya, untuk Penanggung Jawab Bidang Logistik dan Infrastruktur diketuai oleh Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet duduk sebagai salah satu anggotanya. Kemudian Penanggung Jawab Bidang Komunikasi dan Media diketuai oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Penanggung Jawab Bidang Side Events diketuai oleh Menteri Perdagangan, sementara Penanggung Jawab Bidang Pengamanan diketuai oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia.
Melansir dari situs Kemenko Perekonomian, presidensi G20 adalah posisi di mana sebuah negara menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan G20. Untuk tahun 2022, Indonesia terpilih dan tengah mempersiapkan penyelenggaraan forum yang akan berlangsung sejak 1 Desember 2021 nanti.
Forum G20 terdiri dari 20 negara yaitu AS, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Prancis, Rusia, ditambah Uni Eropa. Indonesia juga menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20.
Secara umum, G20 menjadi representasi perekonomian dunia dan memiliki posisi strategis. Negara-negara yang tergabung di G20 ini menguasai 85% PDB dunia, 80% investasi global, 75% perdagangan dunia, dan 66% populasi dunia. (berbagai sumber)
Penulis: Sweidy Pongoh