MANADO, MediaManado.com -Ketersediaan data yang cepat dan akurat, serta penataan data yang terstruktur dan sistematis, bahkan terintegrasi akan membawa begitu banyak dampak positif dalam tata kelola pemerintahan suatu daerah, malahan berpengaruh pada kebijakan pembangunan daerah.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulut Asiano Gamy Kawatu SE MSi saat membuka Rapat Koordinasi Program Integrasi Data pada Jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara di Ruang Mapalus Kantor Gubernur, Jumat (04/03/2022) pagi.
“Jika kita memperhatikan kota-kota besar di negara-negara yang maju, salah satu faktor krusial yang mendorong kemajuan sistem dan terciptanya good governance and clean government adalah akses informasi yang begitu cepat, yang diimbangi ketersediaan data yang tentunya tertata rapih. Sehingga, produktivitas dalam menghasilkan kebijakan akan lebih efektif dan efisien,” ungkap Sekdaprov Kawatu.
Dengan begitu, kata Kawatu, ia menyambut gembira dan memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang sangat penting ini, sebagai langkah cerdas dan kreatif dalam upaya mewujudkan Satu Data Indonesia.
Menurut dia, di tengah revolusi industri 4.0, akses informasi yang cepat dan akurat merupakan tuntutan utama di segala lini dan bidang pekerjaan yang semakin transparan dan akuntabel.
Semakin cepatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, menuntut manusia untuk mencoba membuat perubahan di segala jenis kehidupannya, dengan tujuan agar mendapatkan hasil maupun kondisi yang terbaik.
“Sebaliknya, keterlambatan akses informasi dapat membuat kita tertinggal ribuan langkah di belakang dunia yang amat kompetitif dan senantiasa berpacu ini,” ujarnya.
Di balik aksesibilitas data yang cepat dan tentunya akurat, penataan data yang tertata dan terstruktur serta terintegrasi dengan baik, merupakan tahapan penting yang pantang untuk dilewatkan.
Sebanyak apapun data dan informasi yang tersedia, bila tidak tertata sebagaimana seharusnya, pada akhirnya bukan mempermudah dan mempercepat pekerjaan, namun sebaliknya hanya akan memperlambat atau bahkan menghambat pekerjaan itu sendiri.
Ia menjelaskan bahwa keberhasilan pembangunan dapat dicapai apabila adanya integrasi dari setiap informasi yang dibutuhkan. Mengingat setiap perangkat daerah tentunya ditugaskan untuk membidangi bidang-bidang dan fungsi yang berbeda. Perbedaan tugas, wewenang dan bidang kerja yang dihadapi tentu membuat setiap perangkat daerah memiliki data, informasi ataupun produk pekerjaan yang berbeda.
“Pada kenyataannya, kita dapat menyebut ini sebagai ‘kekayaan data maupun informasi’. Namun, agar benar-benar bermanfaat, ‘kekayaan’ ini butuh yang namanya integrasi,” tandasnya.
Hal ini dimaksudkan, lanjutnya, agar setiap data dan setiap informasi dapat terkoneksi dan terhubung satu dengan yang lainnya, sehingga dapat menghasilkan suatu keterpaduan dalam penyediaan data dan ‘informasi yang dibutuhkan pemerintah maupun rakyat Sulawesi Utara.
“Pada akhirnya, ketika semua informasi yang dibutuhkan telah terintegrasi dan terdigitalisasi dengan sistematis, diharapkan produktifitas kita dapat semakin tertunjang sehingga keputusan-keputusan serta kebijakan-kebijakan yang kita hasilkan dapat benar-benar dirasakan,” imbuhnya.
Oleh karena itu, ia berharap kiranya pelaksanaan kegiatan Rakor ini dapat diikuti dengan baik dan turut dijadikan sebagai wahana untuk mensinergikan langkah, mendorong percepatan pembangunan daerah. Membangun itu mahal tapi membangun tanpa data [itu lebih mahal.
“Semoga dengan adanya pertemuan ini dapat terwujud Satu Data Sulawesi Utara dalam kerangka Satu Data Indonesia sehingga akan dihasilkan kesatuan persepsi dalam penyediaan data statistik yang semakin akurat, mutakhir, terpadu dan dapat dipertanggungjawabkan serta mudah diakses dan dibagipakaikan,” tutup Kawatu.
Nampak hadir Kadis Kominfo, Statistik dan Persandian Daerah Evans Steven Liow, S.Sos. MM, pejabat teras Pemprov Sulut dan pemateri. (Ferry)