
MINUT, Mediamanado – Rolling kepala-kepala sekolah jenjang SD dan SMP Negeri di Kabupaten Minahasa Utara tersiar segera bergulir. Sontak saja, sejumlah Kepsek mulai ketar-ketir akan hal ini.
“Torang dengar akan ada rolling kepala-kepala sekolah. dan informasi, bulan Juni nanti. Apa itu benar” tanya salah seorang kepsek yang tidak ingin namanya disebutkan sembari menyebut jika informasi tersebut sudah beredar di kalangan kepsek.
Diketahui, Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin Wiliam Lotulung menggelar tatap muka bersama Kepala-kepala sekolah jenjang SD dan SMP Negeri se-Minut, di JG Center Kamis (06/05/21).
Dalam pertemuan perdana tersebut banyak hal yang disampaikan Bupati Joune Ganda untuk memotivasi para kepala sekolah dalam menjalankan tugas. Diantaranya soal kinerja, etika dan bagaimana meningkatkan prestasi membangun dunia pendidikan Minut dalam mencerdaskan bangsa.
Pernyataan dan penegasan Bupati Bupati Joune Ganda ini sebagaimana disampaikan kembali oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Dra. Pettra Enoch, M.Pd kepada awak media. Dia menuturkan, agar kepsek lebih meningkatkan kinerja, bagaimana seorang kepala sekolah pintar dalam hal memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.

“Tentu kinerja harus ditingkatkan lagi kata Bupati. Yang masih malas dan masa bodoh agar lebih giat lagi dan sudah baik lebih ditingkatkan. Jangan pikir soal pergantian Kepsek, karena kalau kinerja dan prestasi baik tentu tidak akan diganti. Demikian juga dengan pergantian Kepsek maupun penempatan nanti, tidak ada bayar membayar menjadi seorang kepala sekolah,” tukasnya seraya menyebut agar soal pergantian jangan terlalu dipikirkan para Kepsek. Sebab, rolling atau pun nanti akan ada pergantian, itu merupakan hak prerogatif Bupati.
Lebih lanjut ditambahkan, bahwa etika juga merupakan cerminan dari seorang guru yang harus menjadi contoh bagi siswa. Sebab, bagaimana mau mendidik dan membentuk karakter anak didik jika guru tidak memiliki karekater baik dan etika. “Tentunya hal tersebut dimulai dari Kepsek terhadap guru dan seterusnya guru kepada siswa. Harus ada revolusi mental, yaitu bagaimana merubah sikap dan perilaku. Karena kalau bekerja dengan baik dan kalau sampai ada laporan tentu akan diganti. Makanya kerja yang baik dan tunjukan kinerja dan prestasi. Kalau kerja baik tidak akan diganti. Pada kesempatan tersebut, Bupati tegas menyatakan agar jangan ada pungutan-pungutan di lingkungan pendidikan,” ucapnya.
Sehubungan dengan penggunaan sosial media ditambahkan Enoch, menjadi atensi Bupati Joune Ganda dan Wabup Kevin Lotulung. Dimana, permasalahan yang terjadi jangan sebentar-sebentar langsung diumbar ke Medsos.
“Saat ini era digital, mau tidak mau kita sudah ada di era modern ini. Sehingga, harus beretika dan belajar menahan diri agar jangan langsung disampaikan ke Medsos ketika ada permasalahan. Koordinasi dan dikomunikasikan secara internal akan lebih baik,” katanya.
Apa yang disampaikan oleh Bupati, menurut Sekertaris Dinas Pendidikan Dra. Pettra Enoch, agar kepala-kepala sekolah menyikapi dan seriusi. Sebab, pola-pola yang lama harus direformasi dan direvolusi. Antara lain malas, masa bodoh dan lainnya agar dirubah.
“Saat ini sudah era digital. Era dimana sudah gerakan diri namun harus ada pengendalian diri mengontrol jari.
Apa yang disampaikan oleh Bupati, supaya menunjukkan dan membuktikan mental ASN meski bukan pejabat, namun karena dia adalah aparat pemerintah yang diangkat untuk bekerja di lembaga pemerintahan,” tutupnya. (**)
Penulis: Sweidy Pongoh





