Jadi Korban di Medsos, Ini Penjelasan Wagub Kandouw

oleh
Wagub Sulut Drs Steven OE Kandouw

Loading

Wagub Sulut Drs Steven OE Kandouw
Wagub Sulut Drs Steven OE Kandouw

 

MANADO, MediaManado.com – Media Sosial (Medsos) kembali makan korban, disebabkan pernyataan seseorang dipelintir dan tidak utuh dimuat, sehingga menimbulkan tanggapan liar dan tidak terarah sesuai substansi sebenarnya. Wagub Drs Steven OE Kandouw beberapa hari belakangan ini, pun menjadi korban dari pihak-pihak yang sangaja memanfaatkan pernyataannya terkait vonis Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

“Ada orang iseng yang mensiasati pernyataan saya, yang tadinya utuh tapi di-capture (Diedit,red). Dan diikuti dengan dibuat akun FB (Facebook,red) palsu saya. Sebab saya selama ini tidak punya akun FB,” tandas Wagub Kandou saat konprensi Pers Jumat (12/05) malam.

“Tapi sebagai orang politik, itu biasa bagi saya,” tambah politisi PDI-Perjuangan ini.

Wagub, menjelaskan, saat itu dirinya menyampaikan pada sejumlah wartawan saat bersua di kompleks Lapangan KONI Sario Selasa (09/05) lalu, dirinya ditanya soal vonis terhadap Ahok, dan dijawab bahwa itu bagus untuk memerangi para penghina agama lain.

“Bukan saya syukuri pak Ahok divonis seperti itu, tapi justru dibuat putusan ini menjadi momentum bagi penghina agama lain seperti Habib Rizieq dan FPI yang harus dihukum berat karena sering menghina agama lain,” jelas Wagub Kandou.

“Dan ini menjadi momentum yang pertama, bahwa dari Sabang sampai Merauke sesuai tekad pak Presiden Jokowi bahwa dirinya tidak campur tangan untuk urusan para penghina agama untuk dihukum seberat-beratnya, sebab itu bagus untuk kita segera mengakhiri huru-hara permasalahan yang ada diembel-embelkan dari Pilkada DKI Jakarta,” jelas mantan Ketua DPRD Sulut ini.

Dengan begitu, kata Wagub Kandouw, semua penghina agama seperti Habib Rizieq dan FPI dapat dihukum berat karena sering menghina agama lain.

“Karena hal ini sudah mengara ke konflik horizontal, apalagi telah dikirim ke daerah-daerah, dan bahaya, juga termasuk di Sulut,” ungkap suami dr Kartika Devi Tanos MARS ini.

“Terlebih pak Gubernur (Olly Dondokambey,red) sangat ngotot dan meyakinkan pada duinia internasional, bahwa negara kita ini anti fundalisme dan radikalisme, makanya di daerah kita selalu digelar iven besar terkait toleransi umat beragama.. Dan yang perlu kita waspadai hal ini bisa mengarah pada konflik horizontal, yang bisa mengancam kedaulatan NKRI,” ungkap Wagub Kandouw.

Sekalipun sudah menjadi korban, dirinya telah memaafkan oknum-oknum atau pihak-pihak yang sengaja menzolimi dirinya.

“Semua telah saya maafkan, yang telah membully saya, yang sengaja menyebarkan video yang telah diedit, serta pembuat akun FB palsu saya sudah saya maafkan. Saya tak akan menempuh jalur hukum atau mengambil tindakan apapun, Karena satu tekad saya sebagai anak bangsa menjadi tugas dan tanggung jawab saya untuk terus menjaga NKRI. Itu sudah harga mati bagi saya dan seluruh sakyat Sulut hingga nasional,” tutup Wagub Kandouw. (*/fa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *