MANADO, MediaManado.com – Para siswa patutlah menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara yang heterogen.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw pada acara Pancasila Goes to Highschool, yang dilaksanakan di SMA Negeri 9 Manado, Jumat (05/05/2023).
Menurut Wagub Kandouw, Pancasila begitu sangat penting menjadi pemersatu.
“Tidak ada jalan lain, adik-adik siswa harus menjadikan Pancasila garda terdepan pemersatu. Karena sudah banyak contoh negara hancur tidak memiliki pemersatu,” kata Wagub Kandouw.
Indonesia penduduknya ada 260 juta, Sulut hanya 6 juta. Sulut harus menjadi garda terdepan menjaga Pancasila.
Ia memberi contoh, Uni Soviet 69 tahun menjadi satu negara, kemudian bubar pada tahun 1991 menjadi 15 negara. Begitu Yugoslavia juga bubar.
“Ini negara kontinental. Apalagi Indonesia negara kepulauan. Negara bersatu menjadi kuat bukan hanya rasa kebersamaan, tetapi karena ada dasar negara dan ideologi yang mengikat. Ideologi Indonesia yaitu Pancasila,” terang Wagub Kandouw.
Ia juga mengajak siswa untuk biasakan berpikir investasi. Investasi Pertama, spiritual, di mana kita wajib beragama dan implementasikan ajaran agama.
Investasi kedua intelektual. Jadi adik-adik siswa harus sekolah dan sekolah.
“Saya mendorong pendidikan vokasi di Politeknik. Tidak perlu jadi sarjana sudah bisa kerja. Kalau torang terlatih cepat dapat kerja,” kata Wagub Kandouw.
Investasi ketiga yaitu material. Dengan jiwa berpikir investasi material punya semangat hidup dan tidak menjadi gembel.
“Sebelum umur 30 tahun harus punya cita-cita memiliki rumah sendiri. Harus ada rop map untuk hidup supaya memiliki masa depan yang baik,” pungkasnya.
Kepala SMA Negeri 9 Manado Drs Meidy R Tungkagi mengatakan, kegiatan ini dihadiri semua siswa kelas 10-12 dan para guru dengan jumlah siswa dua ribuan.
“Kegiatan ini sangat bagus untuk membangun karakter siswa. Tidak hanya memiliki prestasi tetapi memiliki karakter yang baik yaitu Pancasila,” pungkasnya.
Nampak hadir Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulut Fery Sangian, S.Sos, para guru dan siswa-siswi. (*)