SULUT, Mediamanado.com – Penerapan Sistim Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025 dinilai kurang Tersosialisasi sehingga menyebabkan banyak Orang Tua Siswa yang kecewa dan terkecoh karena mendaftarkan anak mereka di kategori yang salah. Sehingga anak mereka tidak diterima di sekolah yang harusnya menjadi tempat mereka untuk mendapatkan pendidikan lanjutan.
”Sistim Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025 sudah bagus namun yang disayangkan tidak Tersosialisasi, sehingga menyebabkan banyak calon siswa baru yang tidak lulus di sekolah yang harusnya menjadi tempat mereka untuk mendapatkan pendidikan lanjutan,” ungkap Louis Clrak Schramm. Rabu (25/6/2025).
Juga Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sulut ini mengatakan, akibat SPMB 2025 kurang sosialisasi, ada siswa yang domisili di dekat sekolah justru mendaftar lewat jalur yang salah.
”Karena tidak ada sosialisasi dari Diknas,menjadikan orang tua murid tidak paham. Contoh domisili disamping sekolah, tetapi mendaftar lewat jalur prestasi karena anaknya juara 5 kelas, padahal yang mendaftar lewat jalur prestasi sangat banyak yang nilainya diatas namun karena kuota sudah penuh maka siswa yang harusnya lebih tepat mendaftar lewat jalur domisili dinyatakan tidak diterima,” ungkap Louis.
Dari hasil evaluasi Persoalan pendidikan yang terjadi saat ini, dimana banyak calon siswa yang hanya ingin mendaftar di sekolah-sekolah unggulan. Maka kebijakan kedepan perlu adanya pemerataan baik tenaga pendidik dan juga infrastruktur pendukung.
”Ketersediaan bangunan sekolah dan fasilitas pendukung yang sesuai kebutuhan bahkan tenaga pengajar yang memiliki kompetensi wajib dilakukan, sehingga di seluruh sekolah SMA dan SMK di Sulut dapat diminati oleh calon siswa.
”Intinya minat calon murid baru untuk mendaftar tidak hanya terfokus pada satu atau dua sekolah tetapi di seluruh sekolah yang ada,sehingga persoalan yang dihadapi saat ini kedepan tidak lagi terjadi,” ungkap Louis.
(*/DM)