MINUT, Mediamanado – Kunjungan Duta Besar (Dubes) Jerman, Ina Lepel di Kabupaten Minahasa Utara, diterima langsung oleh Penjabat Sekertaris Daerah (Sekda) Rivino Dondokambey, Jumat (28/01/22).
Tujuan Dubes Jerman Ina Lepel adalah mengunjungi proyek yang dibiayai oleh pemerintah Jerman di Desa Tarabitan, Minahasa Utara.
Mewakili Bupati, Wakil Bupati serta seluruh jajaran Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Minahasa Utara mengucapkan Selamat Datang di Provinsi Sulawesi Utara khususnya di Kabupaten Minahasa Utara.
“Kami sampaikan terima kasih atas kunjungan Dubes Jerman di Kabupaten Minahasa Utara. Suatu kebanggaan bisa menerima kunjungan ibu Dubes,” ujar Dondokambey yang dikira Bule Jerman saat berpose dengan Dubes Ina Lepel.
Sebagaimana diketahui, Indonesia mendapat Dana Hibah 59,4 Juta Euro dari Jerman di tahun 2021 lalu.
Dana hibah lebih dari 1 triliun rupiah, dari Jerman untuk Indonesia akan digunakan untuk pendanaan 16 proyek kerja sama teknis di berbagai bidang. Salah satunya mengurangi laju deforestasi di Papua.
Perwakilan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Federal Jerman secara resmi menandatangani nota kesepakatan untuk sejumlah proyek kerja sama teknis bilateral pada Rabu (23/06/21).
“Enam puluh tahun lebih kerja sama pembangunan Jerman-Indonesia yang penuh kepercayaan berlanjut,” tulis Duta Besar Jerman untuk RI Peter Schoof di akun twitternya merespons penandatangan ini.
Dengan total nilai hibah senilai 59,4 juta euro (lebih dari 1 triliun rupiah) ini, akan ada 16 proyek di berbagai bidang di Indonesia yang akan didanai oleh Pemerintah Jerman. 15 proyek di antaranya didanai oleh Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), sementara satu proyek lainnya didanai oleh Kementerian Federal Jerman untuk Lingkungan Hidup, Konservasi Alam dan Keamanan Nuklir (BMU).
Proyek pembangunan infrastruktur hijau hingga pencegahan korupsi
Selain bidang kerja sama yang telah terjalin antara Indonesia-Jerman seperti pendidikan dan pelatihan vokasi, ada sejumlah bidang kerja sama bilateral baru yang terdiri dari beberapa proyek berikut.
Proyek Pembangunan Infrastruktur Hijau (Green Infrastructure Development) yang akan berfokus untuk mempromosikan pembangunan infrastruktur ramah iklim di Indonesia. Ada tiga sektor utama, yaitu pengelolaan sampah padat, pengelolaan air limbah dan angkutan umum perkotaan.
Proyek Pencegahan Korupsi di Sektor Kehutanan akan mendukung Indonesia mengurangi laju deforestasi melalui peningkatan tata kelola hutan dan pencegahan korupsi, termasuk memerangi kejahatan di sektor kehutanan di Papua.
Proyek Perlindungan Sosial Adaptif akan mendukung Indonesia dalam melindungi dan mempersiapkan penduduknya, memperkuat ketahanan masyarakat terutama kelompok pendapatan rendah dan miskin yang sangat rentan terhadap perubahan iklim, kejadian cuaca ekstrem dan bencana alam.
Proyek Rantai Pendingin Berbasis Energi Tenaga Surya untuk Ekonomi Ramah Lingkungan, bertujuan untuk menciptakan kerangka teknologi dan pasar untuk pengurangan emisi CO2 jangka panjang di sektor pendinginan dan energi di Indonesia.
Proyek Climate and Biodiversity Hub Indonesia, bertujuan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam memperkuat pengarusutamaan dan implementasi kebijakan iklim dan keanekaragaman hayati.
Kerja sama sudah terjalin sejak lama
Kerja sama pembangunan antara Indonesia dan Jerman telah terjalin sejak tahun 1958. Semenjak itu, Jerman telah memberikan kontribusi kepada Indonesia dalam berbagai bidang guna mendukung pembangunan Indonesia.
Saat ini, Jerman memberi bantuan kepada Indonesia pada bidang utama berikut: Energi, Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan dan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi dan Teknis (TVET) dan Perlindungan Lingkungan Hidup. (Kedubes Jerman Jakarta)
Editor: Sweidy Pongoh