Momen Membumikan Nawacita Saat Pilkada Serentak

oleh
Foto: Ilustrasi.

Loading

Foto: Ilustrasi.
Foto: Ilustrasi.

JAKARTA – MediaManado.com – Pilkada Serentak 2015 merupakan momentum untuk memperbaiki kualitas demokrasi lokal dan menguatkan otonomi daerah. Selain itu, pilkada serentak merupakan momentum membangun sinergi pusat-daerah.

“Pilkada serentak pertama dalam sejarah Indonesia akan dilangsungkan pada 9 Desember 2015 di 269 daerah. Ini bukan hanya momentum untuk memperbaiki demokrasi lokal dan menguatkan otonomi daerah, tetapi juga momentum untuk membangun sinergi pusat-daerah,” ujar pengamat politik Boni Hargen dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (11/11/2015).

Saat ini, kata dia, sejumlah ahli sedang meneliti perkembangan pilkada di beberapa daerah. Menurut dia, salah satu yang menarik perhatian adalah pemilihan Gubernur Sulawesi Utara.

Di wilayah ini terjadi perdebatan menarik antar-pasangan calon tentang implementasi Trisakti dan Nawacita di tingkat daerah. “Pasangan Olly Dondokambey-Seven Kandow mengangkat tema ini sebagai topik besar dari gagasan politik mereka,” katanya.

Namun, hal ini ditantang pasangan Beni Mamoto-David Bobihoe dan Maya Rumantir-Glen Kairupan dengan alasan bahwa cakupan daerah lebih sempit dari negara.

“Gagasan Olly Dondokambey yang ingin membangun sinergi pemerintah pusat dan daerah dengan menyatukan roh dari pembangunan melalui Trisakti dan Nawacita adalah terobosan yang bisa mengatasi kebuntuan hubungan pusat-daerah selama ini,” jelasnya.

Menurutnya, pelajaran penting dari pilgub Sulawesi Utara adalah bagaimana para kandidat di 269 daerah membangun wacana politik yang mengarah pada upaya membangun sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.” Dan dalam rangka menjadi keutuhan NKRI dalam semangat nasionalisme yang berbasiskan Pancasila dan UUD 1945,” pungkasnya.

EDITOR : INYO. R.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *