MANADO, Mediamanado.com – Palang Merah Indonesia (PMI), adalah lembaga sosial kemanusiaan yang netral dan mandiri, yang didirikan dengan tujuan untuk membantu meringankan penderitaan sesama manusia akibat bencana, baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia, tanpa membedakan latar belakang korban yang ditolong.
Oleh karena itu kesuksesan misi dari PMI tersebut bergantung pada tata kelola lembaga yang baik. Salah satunya adalah pengelolaan keuangan. Sebagai organisasi nirlaba, keuangan PMI bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang akuntabilitas, transparansi, dan bagaimana dana yang dipercayakan dapat memberikan dampak maksimal bagi masyarakat.
Maka itu dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Manado (Polimdo) menggelar pengabdian kepada masyarakat, berupa pelatihan pada pengurus PMI se-Kabupaten/Kota di Sulut tentang pengelolaan keuangan organisasi secara efisien, akuntabel, dan sesuai dengan standar terbaik, ysng dilaksanakan pada, 19-20 Oktober 2024, di Markas Besar PMI Sulut, Kairagi Kota Manado.
Hadir sebagai tim pengabdian Polimdo yakni Stevie Kaligis., SE., AK., MM., CA, yang juga merupakan salah satu Pemgurus PMI Propinsi Sulut.
Ada beberapa hal penting tentang pengelolaan keuangan yang disampaikan oleh Stevie Kaligis dihadapan para pengurus PMI se-Kabupaten/Kota tersebut seperti :
1. Prinsip Dasar Pengelolaan Keuangan Nirlaba
1a. Keuangan nirlaba memiliki fokus pada tanggung jawab sosial, bukan keuntungan finansial.
1b. Pentingnya transparansi dalam pelaporan keuangan untuk membangun kepercayaan donatur dan masyarakat.
1c. Penggunaan dana harus sesuai dengan tujuan organisasi, seperti membantu korban bencana, mendukung pelayanan medis, dan program sosial lainnya.
2. Pembuatan Anggaran yang Efektif
2a. Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian.
2b. Mengidentifikasi prioritas program dan memastikan dana tersedia untuk kebutuhan yang paling mendesak.
2c. Memonitor realisasi anggaran secara berkala untuk menghindari pemborosan.
3. Pengelolaan Dana dan Donasi
3a. Strategi mengelola berbagai sumber pendanaan: hibah, donasi masyarakat, dan kerjasama mitra.
3b. Pentingnya memisahkan dana program tertentu untuk memastikan akuntabilitas.
3c. Menggunakan teknologi dalam mengelola dana, seperti aplikasi pencatatan dan pelaporan.
4.Pelaporan Keuangan yang Transparan
4a. Menyusun laporan keuangan sesuai standar akuntansi nirlaba.
4b. Menyampaikan laporan kepada pemangku kepentingan, termasuk donatur dan pemerintah.
4c. Memastikan audit internal dan eksternal dilakukan secara berkala.
5. Pengendalian Keuangan
5a. Pentingnya sistem pengendalian internal untuk mencegah penyalahgunaan dana.
5b. Menerapkan prosedur persetujuan dan pencatatan setiap transaksi.
5c. Melatih tim untuk memahami etika dan tanggung jawab dalam pengelolaan keuangan.
Kaligis pun berharap lewat pelatihan ini mampu memberikan tambahan wawasan bagi para personil PMI di Sulut.
“Tentunya lewat pelatihan para pengurus PMI di Sulut boleh lebih lagi mengetahui tata kelola keuangan dilembaga sosial ini, meskipun PMI ini adalah organisasi/lembaga nirlaba”, pungkas Kaligis.
Kegiatan ini sendiri dibuka oleh Ketua PMI Provinsi Sulut, Ani Dondokambey, SH, MH.