MANADO, Mediamanado.com – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Politeknik Negeri Manado (Polimdo) lewat organisasi Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Tarsius yang bekerjasama dengan Pemerintah Desa Pulisan Kecamatan Likupang Timur melakukan kegiatan transplantasi karang, pada Sabtu (12/11/2022).
Steny Tatontos selaku Ketua Mapala Tarsius menyampaikan bahwa dengan semangat Sumpah Pemuda tentunya menjadi komitmen bersama dalam mencintai alam.
“Dalam Rangka Memperingati Hari Sumpah Pemuda event ini merupakan komitmen bersama untuk saling merangkulan melakukan kegiatan lingkungan bersama-sama”, ucap Tatontos.
Sebanyak 20 orang anggota Mapala Tarsius bersama masyarakat setempat yang didampingi Hukum Tua Desa Pulisan Benhar Djarang melaksanakan kegiatan ini.
Steny Tatontos menilai kegiatan ini dperlukan sinergitas dari beberapa pihak terutama pemerintah dan dirinya pun mengakui kegiatan ini difokuskan pada kawasan daerah pesisir
“Hal ini untuk mendukung kerja kolaborasi pemerintah pusat juga Politeknik Negeri Manado kususnya Program Kerja Kami Mahasiswa Pecinta Alam Tarsius dalam mengupayakan perbaikan di kawasan pesisir”, Ucap Steny Tatontos.
Hal yang sama juga di sampaikan Wawan Putra Umur Dewan Penasehat Mapala Tarsius menyampaikan laut bukan sekedar milik negara tapi milik bersama sehingga penting kiranya untuk membangun kesadaran lingkungan dan mengambil peran untuk menjaganya laut itu sendiri.
“Betapa tidak seimbangnya jika kita tidak menjaganya. Harapan nya tentunya juga penduduk lokal juga memiliki perspektif yang baik tentang iklim”, ujarnya.
Ia menjelaskan, transplantasi karang merupakan bagian dari gerakan menjaga keseimbangan iklim dengan pemulihan ekosistem terumbu karang. Oleh karenanya juga ada beberapa pihak yang mau bersama-sama dengan kami dan ini tentunya sebuah bukti kepedulian cinta lingkungan.
“Dalam pelaksanaan kegiatan ini, banyak pihak yang terlibat yakni Perwakilan Dari Mapala Artsas (edwin) Dan organisasi Sea Soldier (Rival) Ini membuktikan bahwa semakin banyak yang memberikan dukungan pada gerakan-gerakan cinta lingkungan yak tak harus ditakar melalui keterlibatan secara langsung,” ungkap Wawan dilokasi kegiatan.
Melalui aksi ini, Hukum Tua Desa Pulisan Benhar Djarang saat di wawancarai ia mengajak semua untuk turut terlibat menjaga bumi dari hal-hal sederhana yang disukai mengenai tata cara penanaman maupun pemeliharaan karang.
“Pada kesempatan ini sebanyak 25 bibit karang berhasil ditanam Oleh Adik Adik Mahasiswa Pecinta Alam Tarsius Politeknik Negeri Manado kami Pemerintah Desa sangat berterima kasih dengan kegiatan tersebut,” ucap Benhar Djarang.
Pihak Mapala Tarsius pun berharap agar kegiatan transplantasi karang ini bisa digaungkan oleh Pemerintah Provinsi Sulut.
“Melalui aksi ini turut mengenalkan bahwa kegiatan transplantasi atau penanaman karang juga digaungkan di seluruh Provensi Sulawesi Utara”, harap para Anggota Mapala Tarsius lewat Steny Tatontos selaku Ketua.
Steny juga menitipkan harapan agar semangat dari berbagai komunitas secara berkelanjutan dapat dijalin secara bersama.
“Sebagaimana yang kita pahami bersama bahwa sekarang ini bukan lagi era kompetisi tapi kolaborasi. Mari kita kembali mengapresiasi diri kita masing-masing, karena telah mengambil peran besarnya masing-masing yang kali ini pada konsen menjaga lingkungan untuk menekan laju Krisis Iklim yang kian mengkhawatirkan. juga selanjutnya nanti kami akan lakukan bersih bersih pantai di akhir penutup kegiatan,” pungkas Tatontos yang merupakan Ketua Mapala Tarsius periode 2021-2022.
(*/DM)