MANADO, MediaManado.com – Wartawan memiliki karya yang mulia saat memberitakan informasi yang benar dan jujur kepada masyarakat luas dan bukannya berita yang bersifat hoax, tidak benar yang berdampak negatif bagi kehidupan masyarakat.
Demikian terungkap pada perayaan pra Natal Keluarga Besar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Sulut, yang digelar di gedung PWI Sulut, Jumat (15/12/2017) malam.
Dalam renungan Natal yang disampaikan Pdt Abdon Mesakh MTh, berita dan firman Tuhan kadangkala salah diterjemahkan ataupun salah disampaikan oleh umat Tuhan, pun iblis yang menjelma sebagai manusia, sehingga pada akhirnya, membuat manusia jatuh dalam dosa.
“Kejatuhan manusia dalam dosa bermula dari berita dan informasi yang bersifat hoax dan inipun telah diceritakan dalam Kitab Suci. Namun, ada berita dan firman Tuhan yang disampaikan secara benar sehingga mereka yang mendengarkannya, melaksanakan secara benar dalam hidupnya,” ungkap Pdt Mesakh seraya menambahkan, karya seorang wartawan dinilai benar bilamana, memberitakan informasi yang tidak menyesatkan banyak orang.
Ketua PWI Sulut Voucke Lontaan mengatakan, di era saat ini, para wartawan dituntut untuk makin profesional dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya kepada pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan fungsi kontrol dan mendidik.
“Agar wartawan makin profesional dalam menjalankan tugas tugasnya, maka saat ini para wartawan dituntut untuk ikut Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar Dewan Pers. Sehingga selain dituntut bertanggungjawab pada setiap penulisan berita, wartawan itupun sudah teruji dalam memberitakan kebenaran kepada masyarakat. Dan UKW ini sudah berlangsung dan kami laksanakan di daerah ini kepada sejumlah wartawan,” ungkap Ketua PWI seraya mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru bagi wartawan yang merayakannya.
Pada kesempatan inipun, pihak PWI Sulut menyerahkan bantuan Natal kepada para wartawan senior diantaranya Spego Goni, Yudi Lapian dan diserahkan oleh Ketua PWI Sulut Voucke Lontaan. (ferry assah)