“Melalui iven Bintang Radio ini tentu saja akan berpengaruh terhadap pembentukan peradaban dan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Wagub Kandouw.
Wagub Kandouw berharap juga suksesnya kegiatan ini, tidak hanya sukses penyelenggara, akan tetapi secara substansial juga sukses untuk tetap menjaga pluralisme dan keberagaman di republik yang tercinta ini.
Sebelumnya, Direktur Layanan dan Pengembangan Usaha RRI Yohanes Markus Tuhuleruw mengatakan, iven bergengsi secara nasional ini dilaksanakan di Kota Manado, karena Kota Manado merupakan Barometer Toleransi di Indonesia.
“Sehingga tema Seni Merangkai Keberagaman, cocok dengan kondisi daerah di sini,” kata Yohanes.
Ia menargetkan iven spektakuler ini akan diikuti lima sampai sepuluh ribu peserta dari berbagai pelosok tanah air.
Ia menjelaskan bahwa pada tahapan awal, para peserta mengirim atau meng-upload karyanya melalui platform digital. Karya yang dikirim peserta akan dikurasi satker di Kabupaten/Kota untuk mendapatkan tiga besar. Kemudian akan diseleksi tim juri nasional untuk mendapatkan satu laki-laki dan satu perempuan. Mereka ini akan diseleksi dan ikut ajang lomba nasional yang digelar di Kota Manado dan merekalah yang menjadi utusan mewakili setiap daerahnya.
Adapun jumlah peserta dan official yang bakal hadir di Kota Manado menembus jumlah 400-an peserta, yang mulai beradu skil pada tanggal 27 November hingga 02 Desember 2023.
“Grand Final akan dilaksanakan di komplek Pohon Kasih Megamas Manado pada 02 Desember 2023. Sementara lomba sebelumnya, akan dilaksanakan di Auditorium Mapalus Kantor Gubernur,” jelas Yohanes.
Iven Bintang Radio Indonesia 2023 terbuka untuk umum, baik pria maupun wanita.
Press conference ini diikuti Sekdaprov Steve Kepel ST, MSi, Asisten III Setda Dr Frangky Manumpil MSi, Asisten I Dr Denny Mangala, MSi, Kadis Kominfo Evans Steven Liow, S.Sos, MM, Kadis Kebudayaan Jani Lukas, Kepala LPP RRI Manado, Nawir dan para wartawan.