MEDIAMANADO.COM – SIAPA tak kenal bintang laga bertubuh kekar Arnold Schwarzenegger yang mendominasi layar kaca dan bioskop di era 1980-an? Pria yang populer dengan perannya sebagai robot pembunuh dari masa depan berjuluk Terminator itu maju ke kancah politik Amerika Serikat (AS) dan terpilih sebagai Gubernur California pada 7 Oktober 2003.
Arnold terpilih untuk memimpin salah satu negara bagian dengan penduduk terbesar di AS itu menggantikan Gray Davis yang dilengserkan oleh warganya. Setelah 11 pekan berkampanye Sang Terminator berhasil unggul dari saingan-saingannya dalam recall election yang berisikan 135 orang kandidat.
Sebelum terpilih sebagai Gubernur California, pria kelahiran Thal, Austria pada 1947 itu hampir tidak memiliki pengalaman politik. Selama kampanye, pemegang tujuh kali gelar Mr. Olympia itu banyak memanfaatkan kepopulerannya sebagai seorang bintang laga sukses. Dia juga berhasil menghindari semua kritik terkait skandal yang pernah menghinggapinya seperti pemakaian steroid, ucapan rasis, dan perselingkuhan.
Meski banyak pihak menilai kepemimpinannya sebagai gubernur tidak memberikan hasil yang berarti, bahkan dianggap cukup buruk, Arnold berhasil terpilih kembali untuk masa jabatan keduanya pada 2006 dan menyelesaikan masa baktinya pada 2011.
Pembajakan Achille Lauro
Pada 7 Oktober 1985 empat militan Palestina naik dan membajak kapal pesiar Italia Achille Lauro sesaat setelah kapal itu meninggalkan Alexandria, Mesir. Para pembajak yang bersenjata lengkap mengklaim berasal dari Front Pembebasan Palestina (PLF), sayap militan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang dipimpin oleh Abu Abbas.
Dilansir dari History, mulanya para pembajak menuntut Israel untuk membebaskan anggota PLF yang dipenjara dan izin masuk ke pelabuhan Suriah. Namun, ketika permintaan yang kedua ditolak Pemerintah Suriah, mereka kehilangan kontrol situasi di atas kapal. Dalam situasi ini, para pembajak mengumpulkan semua turis asal Amerika Serikat (AS) yang ada di atas kapal, dan membunuh seorang pria bernama Leon Klinghoffer secara acak. Pria berusia 69 tahun itu ditembak di kepala dan mayatnya dilempar keluar kapal.
Aksi para pembajak ini menyulut kemarahan dunia internasional, bahkan ketua PLO, Yasser Arafat langsung memutuskan hubungan dengan para teroris dan menuntut Abbas membereskan situasi ini. Perintah itu segera dilaksanakan Abbas yang menghubungi para teroris, memerintahkan mereka untuk tidak lagi melakukan pembunuhan dan mengatur kapal untuk berlabuh di Mesir.
Saat pasukan Navy SEAL AS tiba untuk menyerbu ke dalam Achille Lauro, para pembajak telah turun dari kapal dan bertolak ke Libya dengan menggunakan pesawat. AS kemudian mengirimkan dua pesawat F-14 untuk mencegat pesawat tersebut dan memaksanya turun di Sisilia, Italia. Pada akhirnya, Abbas dan keempat pembajak FPL ditahan oleh pihak berwenang Italia.
Achille Lauro (Foto: AP History)
Meski mendapat tekanan dari AS, Italia memutuskan untuk melepaskan Abu Abbas, dan mendakwa empat pembajak yang berada di dalam kapal. Dari keempatnya, hanya satu orang yang mendapat hukuman 30 tahun penjara, sedangkan sisanya hanya dihukum ringan. Abu Abbas yang dilepaskan Italia ditangkap pasukan khusus AS di Baghdad pada 2003. Dia meninggal dalam tahanan setahun kemudian.
EDITOR : INYO RORIMPANDEY.