MANADO, MediaManado.com – Era Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto menjadi kesempatan bagi sosok putra Sulut yang dinilai mumpuni mengisi jabatan Duta Besar (Dubes) untuk Indonesia, salah satunya Dr Frits Pangemanan MSc, PhD sebagai Dubes RI di Filipina. Mengapa? Begini penilaian sejumlah figur yang mengenalnya.
Pada tahun 2018, Dr. Sinyo Harry Sarundajang SH dilantik Presiden Ir. Joko Widodo sebagai Duta Besar Filipina. Maka, setidaknya, posisi ini dinilai layak dijabat putra Sulut, yang lama berkiprah di pentas internasional.
Koordinator Forum Inspirasi Rakyat Sulut (FIRAS), Ramon Wowor menilai sosok Dr Frits Pangemanan MSc PhD, memang sangat layak untuk dipercayakan sebagai Dubes Filipina.
FIRAS sendiri merupakan organisasi yang terdiri atas tokoh-tokoh Pers, perwakilan LSM, dan Tokoh Adat di daerah.
Ramon Wowor pun menjelaskan dasar dan alasan, sehingga mengusung dan menominasikan Putra Sulut, Dr Frits Pangemanan MSc PhD, yang telah berkiprah 20 tahun lebih di Manila
Filipina.
Menurut Ramon Wowor, sosok Dr. Frits H. Pangemanan MSc PhD (FHP), pernah lima tahun berprofesi sebagai wartawan Koran The Jakarta Post.
FHP memiliki basic pendidikan yang sangat mumpuni, dimana ia meraih gelar Master (S2) dan dua gelar S3 yaitu Doctor dan PhD-nya di lembaga perguruan tinggi ternama di Manila Filipina.
Sebagai cendekiawan, ketokohan dan karya FHP sudah sejajar dengan tokoh ilmuwan Asia dan keunggulan ilmuwan ini, sudah mencetak karya-karya ilmiah, penelitian dan buku berkelas dunia.
Sebagai dosen, peneliti, penulis dan editing tercatat sudah mencapai 20 buku berbahasa Inggris dihasilkannya.
Pada tahun 2018, Dubes Filipina Dr. Sinyo H. Sarundajang pada saat itu, pun pernah memperkenalkan Dr FHP di suatu acara besar di Manila.
Dubes Sarundajang menyebutkan bahwa selain mempunyai pendidikan tinggi dan memiliki dua gelar S3, putra Sulut ini menjadi nara sumber berbagai forum ilmiah benua Asia, rajin melakukan penelitian dan telah mencetak karya karya dalam bentuk buku ilmiah bertaraf internasional.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulut, Drs Voucke Lontaan, tak ragu mensupport cendekiawan FHP bisa dipercayakan pada posisi Dubes Filipina.
Bagi Voucke Lontaan, sebagaimana biodata menilai Dr. FHP, cukup kompeten, karena levelnya sudah sejajar ilmuwan Asia. Terlebih ada cukup waktu membantu bekerja di Kedubes RI di Filipina.
Bermodal puluhan tahun berkarya di Filipina dan memiliki link, baik di pemerintahan, pendidikan dan politik, maka FHP tentunya mengenal karakter negara tersebut.
“Keunggulannya adalah jaringan yang dimiliki FHP dari berbagai strata masyarakat Filipina,” kata tokoh masyarakat adat Tonaas Brigade Manguni, Drs Tenny Rumbayan.
Perwakilan LSM, David Siar dari NCW & Perhamlih Sulut menyuarakan agar ada putra Sulut seperti Dr FHP dapat mengisi jabatan Dubes Filipina.
Ia pun optimis, para mahasiswa asal Sulut boleh memperoleh beasiswa S2 dan S3 nanti.
“Minimal ilmuwan asal Sulut bisa diikutkan pada fit and proper test (FPT) di Kemenlu,” ujar David.
Ia berharap Inspirasi rakyat Sulut bisa didengar Presiden Prabowo Subianto. (*)