Stella Runtuwene Kritik Keras Pelayanan RS. Prof.dr.Kandou Yang Menimpa Pasien Alm. Gabriel Sineleyan

oleh

Loading

SULUT, Mediamando.com – Kasus viralnya mendiang Gabriel Sineleyan yang merupakan pasien tumor otak di RS. Prof. dr. Kandou Manado, yang dimana terkonfirmasi bahwa pasien tidak memperoleh penanganan yang maksimal karena peralatan medis Craniotomy yang seharusnya digunakan untuk tindakan operasi tidak berfungsi dengan baik alias mengalami kerusakan.

Persoalan ini pun menuai kritikan dari bernagai pihak, bahkan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulit Stella Runtuwene mengkritik keras pihak Rumah Sakit atas apa yang menimpa mendiang Gabriel Sineleyan

Menurut Runtuwene hal ini merupakan sesuatu hal yang sangat fatal bagi layanan kesehatan sekelas rumah sakit rujukan Indonesia Timur ini.

Selain itu pihak rumah sakit juga dinilai lalai tidak menyampaikan informasi yang jelas kepada keluarga pasien terkait kerusakan alat medis dan perbaikan yang sedang dilakukan.

“Bisa dikatakan pihak rumah sakit memberikan informasi yang tidak jelas tentang kerusakan alat medis dan status perbaikan kepada keluarga pasien.” tegas politisi Partai Nasdem pada Selasa (11/6/25).

Menurutnya, kegagalan rumah sakit dalam menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada keluarga pasien dapat dianggap sebagai kelalaian yang berdampak pada kepercayaan dan keselamatan pasien.

“Dengan mengatakan bahwa alat sedang diperbaiki tanpa kejelasan waktu, pihak rumah sakit dapat diartikan memberikan harapan kepada keluarga pasien. Seharusnya pihak rumah sakit menyampaikan informasi yang akurat dan transparan tentang kerusakan alat medis dan rencana perbaikan kepada keluarga.” terang legislator Dapil Minsel – Mitra.

Dia juga menilai kasus yang dialami pasien Gabriel seratus persen kelalaian rumah sakit karena tidak kooperatif dalam menyampaikan informasi tentang kondisi atau status alat medis yang sebenarnya.

“Dalam kasus seperti ini pihak rumah sakit harus menyampaikan informasi yang benar kepada keluarga maupun pasien bahwa alat medis tersebut rusak dan minta maaf bahwa kami punya alat tetapi dua- duanya rusak, di satu sisi mereka
harus bertanggung jawab atas kelalaian tersebut dan seharusnya mengambil langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.”

“Saya menilai ini murni kelalaian rumah sakit dan berharap jangan ada lagi Gabriel-Gabriel lainnya yang akhirnya mati sia-sia apalagi pasien ini adalah anak muda penerus bangsa, kalau rumah sakit memperlakukan seperti itu mau jadi apa sulawesi Utara kita ini, ” tandasnya adik kandung ketua Komisi IX DPR RI Felly Runtuwene.

Wakil rakyat Sulut dua periode ini juga menegaskan DPRD Sulut secepatnya akan mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak management RS Kandow untuk mengetahui persoalan kasus yang dialami pasien Gabriel termasuk standar pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

”Kami telah mengagendakan RDP Senin pekan depan dengan pihak rumah sakit untuk mengetahui persoalan menjadi sorotan publik saat ini. ” tandasnya.

Terpisah pihak management RS Prof RD Kandow melalui Manager Hukum dan Humas Ruslianto Urendeng saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pasien atas nama Gabriel Sineleyan merupakan pasien rumah sakit Prof RD Kandow Manado.

Begitupun terkait kondisi alat medis yang seharusnya membantu tindakan operasi penanganan pasien juga diakui sudah lama dalam keadaan kondisi rusak.

“Yang dikeluhkan pasien alat medis itu rusak. Memang kami akui alat medisnya kami rusak dan itu sudah lama, kami sudah menginformasikan kerusakan alat ini ke semua dokter maupun pasien- pasien dengan kasus yang sama, ” jelas Ruslianto di kepada sejumlah wartawan Selasa siang di ruang kerjanya.

Tak hanya itu, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dan edukasi kepada pihak keluarga pasien soal kerusakan alat medis tersebut.

“Terkait alat medis kami tetap memberikan informasi kepada keluarga pada waktu itu alat itu belum ada karena kami juga masih menunggu serta berusaha yang terbaik secepatnya untuk pelayanan kepada pasien, ” terang Ruslianto.

(*/DM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *