MANADO, MediaManado.com – Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (PSIK FK Unsrat) yang terdiri dari Federiko Muyu, Tessalonika Mamahit, Bulan Onibala, Yeremia Payow, dan Angelika Mantiri telah melakukan riset yang mengungkap dinamika stigma dan tantangan yang dihadapi oleh remaja hamil di komunitas Minahasa.
Riset ini, yang mendapat dukungan hibah Program Kreativitas Mahasiswa dari Simbelmawa DIKTI melalui skim Riset Sosio Humaniora (PKM-RSH), berfokus pada bagaimana stigma diri, keluarga, sosial budaya, dan agama mempengaruhi kehidupan remaja yang mengalami kehamilan tidak direncanakan.
Penelitian ini didampingi oleh dosen pendamping Maria Lupita Nena Meo, S.Kep.,Ns.M.Kep.
Hasil riset menunjukkan bahwa remaja hamil di Minahasa menghadapi berbagai bentuk stigma yang berdampak signifikan pada kesehatan mental dan fisik mereka.
Para partisipan mengungkapkan bahwa stigma dari keluarga dan komunitas sering kali membuat mereka merasa terisolasi dan mengalami tekanan emosional yang berat.
Namun, mereka juga menemukan bahwa dukungan dari keluarga, teman, dan penyedia layanan kesehatan sangat penting dalam membantu mereka mengatasi stigma dan menjalani kehamilan dengan lebih baik.
Penelitian ini juga menemukan bahwa dukungan yang tepat dan berkelanjutan dapat mengurangi dampak negatif stigma terhadap remaja hamil.
Dukungan dari keluarga, yang melibatkan pemahaman dan penerimaan, serta intervensi dari tenaga kesehatan yang ramah dan tidak menghakimi, terbukti efektif dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis remaja hamil.
Hal ini menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang suportif bagi remaja yang menghadapi kehamilan tidak direncanakan.
Riset ini juga menyoroti pentingnya nilai-nilai komunitas Minahasa seperti semangat persaudaraan, solidaritas, gotong royong, dan toleransi dalam memberikan dukungan kepada remaja hamil.
Temuan ini memberikan wawasan berharga untuk merancang intervensi yang lebih efektif dan sensitif terhadap konteks budaya lokal, guna meningkatkan dukungan dan mengurangi dampak negatif stigma kehamilan remaja di berbagai lingkungan sosial dan budaya. (*)