Subhan Laside Terpilih Jadi Imam Masjid Al-Ikhlas Buku Raya, Gantikan Imam Bakrin Karim

oleh

Loading

Screenshot_20220129-012412_Gallery_640x393

Mitra, MediaManado.com – Mesjid Al-Ikhlas Buku Raya, Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) kini memiliki Imam Masjid yang baru, Subhan DG. Laside, SE,. mengantikan Imam masjid yang lama Bakrin Karim.

Di pimpin Ketua BTM masjid Al-Ikhlas Buku raya, Muhamad Abdullah, Jumat (28/1/2022) dilangsungkan kegiatan Serah Terima Jabatan (Sertijab).

Pada kesempatan itu, Subhan Laside mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh jamaah serta kepercayaan yang diberikan.

“Saya sebagai Imam yang baru siap melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang diamanahkan oleh jamaah dan syariat keagamaan,”ucap Lasinde saat ditemui awak media.

20220128_125048_640x360

Ia menambahkan, pekerjaan akan terasa berat jika hanya dilakukan seorang diri, namun dengan bekerjasama maka akan terasa lebih mudah.

“Saat ini saya didampingi pegawai Syara’ yang berjumlah 7 orang, saya berharap kehadiran mereka membawah angin segar, karena mereka baru dilantik tapi pada hakikatnya, mereka itu orang lama yang kini saya pakai melaksanakan tugas keimaman dimasjid,”ujarnya.

Menurutnya, setiap pemimpin ada kesalahan baik dalam berkata juga dalam bertindak, setidaknya ada keinginan berubah dan merusaha memperbaiki sikap.

“Saya berharap para jamaah juga teman-teman Syara dapat memaklumi karena sifat manusia dalam memimpin ibadah terkadang ada salah dan khilaf, kiranya kedepan kami diberikan kekuatan dan kesabaran oleh Allah subhanahu wa ta’ala,”ungkap Subhan Laside.

Selain itu, Ketua Dewan Masjid Kabupaten Mitra, Artly Kountur dalam sambutanya mengatakan, antara Imam dan BTM harus ada kerjasama yang baik, namun harus memahami tugas dan fungsi masing-masing.

Screenshot_20220129-012046_Gallery_640x344

“Persoalan manajemen itu harus diperhatikan meskipun dalam hal-hal kecil, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, maka imam masjid tidak boleh mencampuri tugas dari BTM dan Juga sebaliknya,” tuturnya.

Ia mengatakan, terkait Imam tugasnya pemimpin dalam kegiatan keibadahan dan BTN tidak boleh mencapuri agar tidak terjadi salah tafsir,

“Jika ada hal-halĀ  yang dirasa kurang puas, maka sebaik itu diselesaikan dengan musyawarah kita duduk dan bahas bersama, segala persoalan kiranya diselesaikan dengan musyawarah termasuk persoalan sosial,”kata Kountur, yang merupakan Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Dua Mitra.

Dengan adanya Imam mesjid yang baru Artly pun berharap, kiranya kedepan tidak ada persoalan manjemen yang terjadi, jika ada masalah maka bawah itu dalam forum musyawarah.

“Jangan sampai hanya karena sandungan-sandungan kecil bisa berdampak besar, karena sebagus apapun pasti ada persoalan sekecil apapun, oleh karena itu kedepankan fungsi masing-masing dan selamat menjalankan tugas,” pungkas Artly Kountur.

(Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *