Sulut jadi Tuan Rumah ASC 2018, Ini Harapan Gubernur

oleh
Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE bersama Surya Institute

Loading

Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE bersama Surya Institute
Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE bersama pendiri Surya Institute Prof Yohanes Surya PhD

 

MANADO, MediaManado.com – Asian Science Camp (ASC) 2018 yang diikuti berabagai negara di benua Asia ini, bakal digelar di Sulut, untuk itu maka pemerintah patut mempersiapkan iven berskala internasional ini. Demikian disampaikan  Gubernur Olly Dondokambey, SE saat penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemprov Sulut dengan Surya Institute terkait kegiatan Asian Science Camp (ASC) di Kantor DPRD Sulut, Jumat (18/8/2017) pagi.

“Melalui MoU ini kita akan merealisasikan sebuah iven science internasional di daerah kita yang tentu saja jauh-jauh hari harus dipersiapkan sebaik mungkin,” kata gubernur.

Menurut Gubernur Dondokambey, iven internasional itu sekaligus mempromosikan pariwisata Sulut ke luar negeri.

“Hal ini penting, agar selain upaya bersama kita dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan daerah maupun nasional, juga dalam waktuyang bersamaan kita dapat mempromosikan potensi pariwisata daerah yang kita miliki bagi kalangan internasional, khususnya bagi kalangan pelajar di kawasan Asia,” ungkapnya.

Terselenggaranya penandatanganan nota kesepahaman itu, tambah gubernur, menjadi bukti bahwa pemerintah sangat peduli dengan peningkatan kualitas pendidikan, tidak hanya di daerah tapi juga untuk kemajuan pendidikan di tanah air.

“Sehingga hari demi hari peningkatan kualitas pendidikan kita semakin balk dan harus mampu mengimbangi atau bahkan bisa menjadi parameter bagi dunia pendidikan di kawasan regional dan internasional,” paparnya.

Gubernur Dondokambey berharap agar penandatanganan nota kesepahaman itu akan membuat kedua belah pihak baik Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara maupun Surya Institute yang diwakili langsung pendirinya, Prof. Yohanes Surya, Ph.D mampu melaksanakan tanggungjawabnya sebaik mungkin.

“Semua pihak sanggup melaksanakan hak dan tanggungjawab masing-masing sebagaimana yang telah diatur dalam perjanjian kerjasama dimaksud,” imbuhnya.

Diketahui, The Asian Science Camp (ASC) merupakan forum tahunan untuk pra perguruan tinggi dan mahasiswa yang bertujuan untuk mempromosikan diskusi dan kerjasama antar Asia siswa untuk kemajuan ilmu pengetahuan di kawasan Asia.

ASC pertama diadakan di Taipei pada tahun 2007, dan kemudian diadakan di Bali (2008), Tsukuba Jepang (2009), Mumbai (2010), Daejeon (Korea Selatan) (2011), Universitas Ibrani Yerusalem ( Yerusalem , Israel ) (2012). Ide kamp tahunan ini diusulkan oleh Yuan Tseh Lee dan Masatoshi Koshiba pada tahun 2005.

Gagasan Asian Science Camp diusulkan bersama pada bulan September 2005 setelah pertemuan tahunan Pemenang Nobel dan Mahasiswa Nobel di Lindau, Jerman, oleh Profesor Yuan Tseh Lee (pemenang Nobel Kimia 1986) dari Chinese Taipei, dan Profesor Masatoshi Koshiba (pemenang Nobel Fisika 2002) dari Jepang.

Proposal tersebut mengungkapkan tujuannya untuk mencerahkan pemuda berbakat melalui diskusi dan dialog dengan ilmuwan terkemuka di dunia, dan mempromosikan persahabatan dan kerjasama internasional antara siswa muda terbaik generasi berikutnya di Asia.

Rapat Lindau akan menjadi model. Asian Science Camp akan mengundang selusin pemenang Nobel atau ilmuwan terkemuka dunia sebagai pembicara dan merancang sebuah program menarik untuk menarik semua peserta, termasuk sesi pleno, diskusi meja bundar, dialog master siswa, kompetisi poster kreatif, acara sosial dan kunjungan.

Adapun pertemuan tersebut turut dihadiri Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw, Asisten I Drs. John Palandung, M.Si, Asisten III Ir. Roy Roring dan Kepala Dinas Pendidikan, Gemmy Kawatu, SE, M.Si. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *