MANADO, Mediamanado.com – Sebuah kesan positif didapatkan Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Valerie Juliand, saat mengunjungi Desa Budo Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, dalam rangka meninjau hasil kerja dari ILO (International Labour Organization) dengan Politeknik Negeri Manado (Polimdo).
“Di Jakarta saya tidak bisa melihat situasi seperti di Desa Budo, pertama kali saya datang ke sini, saya melihat masyarakat Budo sangat kreatif dan bisa berfikir jauh ke depan,” ujar Valerie Juliand sembari menyebut masyarakat Budo bisa mengembangkan potensi yang ada, misalnya kulit pisang bisa diolah menjadi makanan.
Dirinya melihat bahwa ILO dan Politeknik Negeri Manado terlihat sukses memanfaatkan dan meningkatkan potensi-potensi lokal yang ada dalam pengembangan sumber daya manusia secara kelanjutan.
“ILO (Internasional Labour Organization) memfasilitasi masyarakat lokal disini untuk mengembangkan potensinya, serta bisa berdampak baik terhadap bumi ini. Saya melihat masyarakat bisa melakukan pengembangan yang berkelanjutan tanpa merusak bumi yang kita tinggali bersama, dan saya melihat masyarakat di Desa Budo ini sebagai perwujudan pembangunan berkelanjutan yang menjadi tujuan PBB,” ungkap Valerie.
Oleh karena itu dirinya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih bagi semua pihak yang sudah mau menjadi representasi dari tujuan PBB ini di Desa Budo.
“Untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada masyarakat, kepala desa, dan aparat Desa Budo, serta Mary Kent melalui Politeknik Negeri Manado yang sudah menfasilitasi pelatihan bagi masyarakat setempat,” ujarnya.
Sementara itu Chief Technical Advisor dari ILO, Mary Kent mengungkapkan perkembangan Desa Budo sangat baik. Untuk program kemakmuran keterampilan (Skills For Prosperity Programme) terlihat penerapannya sudah lebih setengah jalan di Desa Budo, bersama perwakilan Polimdo sebagai penanggungjawab progresnya sangat baik.
“Tujuan dari program kemakmuran keterampilan ini adalah memberikan pelatihan keterampilan bagi masyarakat Desa Budo untuk pembangunan Pariwisata yang berkelanjutan. Kita melihat pengembangan peserta pelatihan dari mereka menyiapkan makanan, kemudian yang paling menyenangkan adanya progres dari Budo itu sendiri cukup baik dan sudah dikenal, karena sudah terpilih menjadi salah satu desa wisata masuk 50 besar,” ungkap Mary Kent.
Setelah mendengarkan tanggapan Valerie Julliand dan Mary Kent, Direktur Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Budo, Hani Lorens Singa angkat bicara. Menurutnya, kehadiran Valerie Julliand dan Mary Kent membawa berkat bagi Desa Budo.
“Kami merasa bahagia kedatangan dari Perwakilan PBB di Desa kami, kebahagian ini bukan hanya dirasakan pemerintah setempat melainkan seluruh masyarakat Desa Budo termasuk kelompok UMKM maupun pengunjung. Badan usaha milik desa, termasuk kami masyarakat awalnya belum banyak tahu tentang Pariwisata. Setelah kami ketemu dengan Polimdo di tahun 2014, kami banyak belajar tentang Pariwisata hingga saat ini,” jelas Hani.
Sambungnya, Bumdes dibentuk tahun 2021 yang dipersiapkan oleh ILO, dan dalam penerapannya berkolaborasi dengan pihak Polimdo.
“Kami mengucapkan banyak terimakasih buat ILO melalui Polimdo yang mendidik dan membina Bumdes hingga saat ini,” tambahnya.
Hani Singa pun menguraikan bagaimana taraf perekonomian desa Budo boleh naik secara pesat, semenjak hadirnya ILO dan Polimdo di Desanya.
“Dengan bimbingan ILO melalui perguruan tinggi Polimdo taraf perekonomian kami berubah, awalnya per hari Rp 50.000 ketika mengikuti pelatihan pendapatan bisa mencapai Rp. 300.000 per hari, adapun capaian keuntungan per bulan 30 hingga 40 Juta,” ungkapnya.
Demikian halnya dengan Hukum Tua Desa Budo Lisbeth Lintogareng, mensyukuri kedatangan Valerie Julliand dan Mary Kent ke Desa Budo. Perkembangan yang terjadi di Desa Budo berkat kerjasama pemerintah, Bumdes dan masyarakat setempat atas dukungan ILO melalui Polimdo.
“Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Polimdo yang selalu mensupport kami, yang selalu memberikan arahan dan materi sehingga UMKM berkembang begitu cepat,” ujar Lintogareng.
Kemudian, Lintogareng menceritakan bahwa Wisata Hutan Mangrove Desa Budo telah masuk 50 besar penilaian Wisata di Indonesia, dan saat ini masuk tahapan penilaian 10 besar. Untuk itu, ia meminta semua pihak membatu dan mensupport lewat doa agar apa yang diharapakan bisa tercapai.
Diwaktu bersamaan juga perwakilan dari Pemprov Sulut, yakni Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) dr. Kartika Devi Tanos, Mars, menyampaikan rasa gembira dengan kedatangan Valerie Juliand dan rombongan ke Sulawesi Utara.
“Tentunya saya sangat gembira karena mereka datang kemari karena membantu masyarakat Sulawesi Utara, terutama saat ini memberikan pelatihan-pelatihan dari PBB dan ILO yang bekerjasama dengan Politeknik Negeri Manado untuk masyarakat disini khususnya para perempuan dalam hal untuk peningkatan UMKM disini, dan kita dengar tadi mereka terbantukan semua”, ungkap Devi Tanos.
Kunjungan Perwakilan PBB dan ILO di Desa Budo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulut ini, ikut didampingi oleh tanaga pengajar Polimdo yakni Benny I Towoliu SE SPi, Dra Dianne O Rondonuwu MM, Margaretha N Warokka SE MBA, Dr Mirjam Tenda SPd MHum, Koordinator Humas Polimdo, Stevie Kaligis SE MMAK, Dra Yolanda Lagarenc MSi, dan Ivoletty Walukow SE selaku manager program.
(*/DM)