Wagub Kandouw Nilai Stunting Bisa Diatasi dengan Roadmap yang Jelas

oleh

Loading

17-48-46-IMG-20220413-WA0020-768x512

 

MANADO, MediaManado.com – Persoalan stunting menjadi bagian penting untuk diatasi dengan menggunakan pola dan strategi yang disusun dalam bentuk roadmap oleh lembaga terkait. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan ditopang lingkungan yang sehat.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Drs Steven OE Kandouw saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana di Provinsi Sulut tahun 2022 di Hotel Sintesa Peninsula Manado, Rabu (13/04/2022).

“Roadmap kita harus jelas, mari pastikan stunting teratasi,” ajak Wagub Kandouw seraya menegaskan pentingnya asupan gizi, sejak masa kandungan.

Wagub Kandouw menilai, keluarga merupakan wadah pendidikan awal, sehingga kualitas keluarga pun patutlah dijaga dan dirawat.

“Mulai dari memastikan tersedianya asupan gizi yang cukup sedini mungkin, dan memastikan pengembangan potensi diri sampai terwujudnya keluarga yang berkualitas,” terang Wagub Kandouw.

Diketahui, program Bangga Kencana yang artinya Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga berencana, merupakan program unggulan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

“Program Bangga Kencana merupakan upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Diano Tino Tandayu dalam laporan mengatakan, Rakerda tahun 2022 bertujuan meningkatkan upaya dan strategi dalam rangka percepatan implementasi program Bangga Kencana, dan penurunan stunting melalui lintas sektor di masa pandemi Covid-19.

“BKKBN bersyukur karena pemerintah daerah, para kepala OPD KB, maupun mitra kerja memberi komitmen yang tinggi untuk mendukung pelaksanaan program Bangga Kencana di Provinsi Sulawesi Utara,” ungkapnya.

Hadir dalam Rakerda yakni perwakilan Forkopimda Sulut, Kepala Dinas Dukcapil dan KB Sulut, Lynda Watania, organisasi profesi kesehatan, panelis dan peserta dari OPD KB kabupaten/kota, serta penyuluh dan petugas lapangan KB. (*/ferry)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *