BOLSEL, Media Manado.com – Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Dr J Victor Mailangkay, SH, ΜΗ mewakili Gubernur, meletakan batu pertama Groundbreaking pelaksanaan program Dana Alokasi Khusus (DAK) Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) tahun 2025 sekaligus pembangunan rumah bantuan dari PT Sarana Multigriya Finansial (PT SMF) yang digelar di Desa Motandoi Selatan, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Rabu (14/05/2025).
Wagub Mailangkay mengapresiasi Bupati H Iskandar Kamaru SPt, MSi dan Wakil Bupati, Deddy Abdul Hamid, jajaran Forkopimda kabupaten, anggota DPRD, para tokoh masyarakat, serta seluruh jajaran pemerintah yang telah menggagas dan memfasilitasi pelaksanaan program DAK PPKT.
“Ini adalah program strategis yang tidak hanya menjawab kebutuhan akan rumah layak huni, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam penataan lingkungan yang sehat, tertata, dan manusiawi,” kata Wagub Mailangkay.
Ia menegaskan, proyek tersebut harus dilaksanakan dengan prinsip tepat waktu, tepat mutu, dan tepat manfaat. Jangan ada praktik yang menyimpang dari ketentuan dan aturan yang berlaku.
“Saya berharap masyarakat sekitar dapat mendukung dan mengawasi pembangunan ini, serta nantinya menjaga dan memanfaatkan kawasan ini dengan rasa memiliki,” ujar Wagub Mailangkay.
“Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berkomitmen mendukung penuh inisiatif pembangunan kawasan seperti ini di seluruh wilayah. Ini adalah bentuk nyata dari kerja bersama dalam mengentaskan kemiskinan, mengurangi kawasan kumuh, dan menciptakan ruang hidup yang layak bagi semua warga,” sambungnya.
Sementara Bupati Iskandar mengatakan acara ini bukan hanya sekedar seremonial, tetapi merupakan awal dari perubahan nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mengentaskan permukiman kumuh dan meningkatkan kualitas hidup melalui penyediaan hunian layak, sehat, dan terjangkau.
“Program pengentasan permukiman kumuh terpadu atau PPKT ini merupakan program pemerintah yang seleksinya diikuti oleh seluruh kabupaten kota se-Indonesia dan melalui tahapan seleksi yang sangat ketat, akan tetapi dengan komitmen dan dukungan stakeholder dan kelengkapan dokumen yang menjadi persyaratan, maka dari 32 daerah yang lolos menjadi penerima DAK tematik, Bolsel jadi kabupaten penerima DAK tertinggi di negeri ini selama dua tahun berturut-turut,” urainya.
Bupati Iskandar mengungkapkan, sumber pembiayaan program ini berasal dari APBD, APBDes, CSR PT SMF, CSR PT BSGO, ATR BPN, dan Universitas Bina Nusantara. Adapun masyarakat penerima sebanyak 240 KK yang sebagian besar saat ini menempati pesisir Desa Motandoi Selatan.
Bupati Iskandar menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan bersinergi lintas sektor, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dunia usaha, lembaga keuangan, hingga mitra perguruan tinggi.
“Semoga program ini berjalan lancar, tepat sasaran, dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Kami yakini bahwa dengan semangat gotong royong, visi pembangunan inklusif, dan integrasi antar-sektor, Bolsel bisa menjadi teladan pembangunan kawasan permukiman terpadu di Indonesia,” tandasnya.
Hadir pada acara ini, Plh Sekprov Sulut Tahlis Gallang SIP, MM; Bupati Boltim Oskar Manoppo; Kajari Kotamobagu Elwin A Khahar SH, MH; jajaran Forkopimda Kabupaten, jajaran Kementerian PUPR, Ketua DPRD Ir Ariffin Olii bersama para Anggota; Sekda, M Arvan Ohy SSTP, MM, para pejabat tinggi pratama Pemda, pimpinan BSG, pimpinan instansi vertikal dan masyarakat. (*)