Walikota Mantiri dan Wawali Honandar Hadiri Penyerahan Bantuan PT MSM/TTN

oleh

 

IMG-20210902-WA0089

 

BITUNG, MediaManado.com – Walikota Maurits Mantiri dan Wakil Walikota Hengky Honandar menghadiri kegiatan penyerahan bantuan program stunting dari PT MSM/TTN, bertempat di kantor Walikota, Rabu (01/09/2021).

Dirut PT MSM/TTN David Sompie dalam sambutan mengatakan, pihakya memberi apresiasi kepada pemerintah Kota Bitung atas kepedulian dan perhatian kepada masyarakatnya dalam penanganan masaalah stunting.

“Kami siap membantu dan mendukung setiap program pemerintah Kota Bitung guna penanggulangan masalah stunting saat ini. Bahkan bukan hanya Kota Bitung saja, tapi daerah lain pun, kami siap membantu,” ujar David Sompie.

Walikota Maurits Mantiri mengatakan, sejak awal ketika Kepala Bulog datang memperkenalkan produk kepada kami selaku pemerintah, yang pertama terbayang adalah wajah pak David Sompie dan pak Yusak, candanya.

“Ternyata yang disiapkan pak David dan pak Yusak tidak tanggung- tanggung. Kami pikir hanya beras yang disiapkan, ternyata lengkap dengan peralatan dan SOP nya,” ujar Mantiri.

Lanjut Maurits, data stunting di Kota Bitung cukup besar. Sesuai data ada 202 dan setelah dikategorikan ada 9 kelurahan yang cukup tinggi. Kelurahan Pateten 1 menjadi yang tertinggi jumlah stunting yaitu 24 orang, sehingga ini menjadi perhatian kami pemerintah untuk dapat menangani dan menyelesaikan masaalah stunting ini, katanya.

Sementara yang menjadi fokus awal penanganan stunting yakni kelurahan Girian Weru 1, Makawidei, Papusungan, Pateten 2, Pateten 1, Tendeki, Wangurer Utara, Wangurer dan Winenet 2.

“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PT MSM/TTN yang sudah memberikan bantuan kepada masyarakat Kota Bitung dalam hal penanganan masalah stunting. Terima kasih pak David dan pak Yusak atas bantuanya.”

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Penurunan Stunting FKM Unsrat, dr Nansy Malonda MPh menyampaikan, sesuai data yang diperoleh secara nasional terkait stunting memang ada penurunan, yang awalnya ada diangka 30-38% tapi saat ini sekitar 20an%. Namun menurut WHO jika angka stunting masih diatas 20% maka itu masih menjadi masaalah, ujar dr Nansy.

Stunting adalah masaalah gizi kronis jadi perlangsunganya lama dan bukan cepat terjadi, beda dengan obesitas ketika kita makan banyak, minggu depan atau bulan depan berat badan kita bisa naik, tapi stunting harus ditelusuri sejak awal, mulai dari riwayat orang tua khususnya ibu.” katanya

Manager Bisnis Bulog SulutGo Sherli Ransingin menjelaskan, beras fortifit merupakan beras premium yang jika dikonsumsi secara rutin dapat mencegah stunting. Beras ini sudah di fortifikasi dan ditambahkan vitamin-vitamin tapi tidak mengubah rasa dari beras ini. Kandungan dalam beras fortifit antara lain zat besi, asam volat, vitamin A, B1, B3, B6 dan B12.

Hadir dalam kegiatan ini Wakil Walikota Hengky Honandar, Sekretari PKK Ny Ellen Honandar Sondakh, Ketua TP PKK Ny Rita Mantiri Tangkudung, Asisten I Julius Ondang, Kaban BPBB Robert Wongkar, Plt Kadis KesehatN dr Piter Lumingkewas, Dirut PT MSM/TTN David Sompie bersama jajaran dan seluruh Kepala Puskesmas. (HD).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *