Walikota Senduk Sampaikan Ranperda APBD Kota Tomohon TA 2024

oleh

Loading

 

TOMOHON, MediaManado.com – Wali Kota Tomohon Caroll Joram Azarias Senduk, SH menghadiri Rapat paripurna DPRD Kota Tomohon dalam rangka Penyampaian/Penjelasan Ranperda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tomohon tahun anggaran 2024 dan Ranperda tentang penyelenggaraan perpustakaan oleh Walik Kota kepada DPRD Kota Tomohon yang dilaksanakan di Kantor DPRD Kota Tomohon. Jumat, (20/10/2023).

Rapat Paripurna ini dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Tomohon Djemmy Sundah, S.E. didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Tomohon Drs. Johny Runtuwene, D.E.A. dan Erens Kereh, A.M.K.L.

Dipaparkan Wali Kota Tomohon tahun 2024 merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tomohon tahun 2021-2026 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2021 tentang RPJMD Kota Tomohon tahun 2021–2026.

“Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD tahun anggaran 2024 disusun berpedoman pada kebijakan umum APBD (KUA) dan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) APBD tahun anggaran 2024 yang disampaikan pada tanggal 14 juli 2023 kepada DPRD serta mempedomani dokumen rencana kerja Pemerintah Daerah Kota Tomohon tahun anggaran 2024,” ujarnya.

Untuk selanjutnya, sesuai ketentuan pasal 104 Peraturan Pemerintah nomor 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah maka rancangan peraturan Daerah tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2024 telah disampaikan kepada DPRD pada tanggal 14 September 2023 sesuai ketentuan yaitu minggu II (kedua) bulan september untuk kemudian dibahas dan disetujui bersama.

Adapun dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang dijadikan acuan untuk penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD tahun anggaran 2024, kata Wali Kota, telah disinkronisasikan dengan sasaran dan target rencana kerja pemerintah (RKP) tahun 2024 maupun rencana kerja Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara untuk tahun 2024. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Tomohon berfluktuasi dalam enam tahun terakhir ini.

Pertumbuhan ekonomi Kota Tomohon pada tahun 2020, kata Wali Kota, mengalami kontraksi alias tumbuh negatif, yaitu sebesar -0,41 persen. Dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2019 yang sebesar 6,76 persen. Pandemi virus covid-19 yang terjadi memang menghantam hampir semua sektor usaha. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan di sejumlah daerah termasuk kota tomohon, membuat roda perekonomian tidak berputar secara normal.

Pertumbuhan yang lambat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya lambatnya pertumbuhan beberapa lapangan usaha yang memiliki peran besar pada perekonomian Kota Tomohon. Pada tahun 2020, pertumbuhan lapangan usaha konstruksi mengalami laju pertumbuhan yang lebih lambat, yakni hanya sebesar -4,02 persen jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2019 yang sebesar 6,29 persen.

Selain itu, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan; pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, transportasi dan pergudangan, penyedia akomodasi dan makan minum, real estate, jasa perusahaan, jasa pendidikan dan jasa lainnya juga tumbuh melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal inilah yang menjadi penarik pertumbuhan ekonomi Kota Tomohon.

Pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi kota tomohon kembali membaik yaitu mencapai angka 2,05 persen. Beberapa sektor lapangan usaha andalan yang yang menjadi penarik turunnya pertumbuhan ekonomi pada tahun sebelumnya kembali membaik.

Lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan misalnya telah mengalami pertumbuhan yang positif pada angka 0,36 persen. Sektor industri pengolahan yang sempat turun pada angka -0,28 persen pada tahun 2020 kembali naik ke angka 4,93 persen pada tahun 2021.

Sektor konstruksi yang merupakan penyumbang terbesar dalam struktur perekonomian Kota Tomohon juga telah mengalami pertumbuhan yang positif mencapai angka 2,14 persen pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai -4,02 persen.

Demikian juga dengan sektor transportasi dan pergudangan yang sempat mengalami kontraksi sebesar minus 10,28 persen pada tahun 2020 kini kembali bertumbuh sebesar 1,63 persen. Dibandingkan dengan tahun 2021, maka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari 2.05 persen pada tahun 2021, melonjak mencapai angka 5,17 persen pada tahun 2022. hal ini tentunya diakibatkan karena aktivitas usaha pasca covid-19 sudah kembali normal.

Terjadi lonjakan pertumbuhan pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan pada tahun 2022 dari nilai pertumbuhan 0,35 persen pada tahun 2021 melonjak menjadi 7,61 persen pada tahun 2022. Demikian juga dengan industri pengolahan yang merupakan kontributor terbesar ke tiga dalam perekonomian kota tomohon yang naik signifikan mencapai nilai pertumbuhan 5,94 persen pada tahun 2022.

Lapangan usaha perdagangan besar dan eceran juga mengalami lonjakan pertumbuhan dengan nilai 7,81 persen pada tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya yang bertumbuh 2,96 persen. Lapangan usaha penunjang pariwisata yaitu penyedian akomodasi dan makan minum kembali bertumbuh membaik pada tahun 2021 dengan pertumbuhan sebesar 4,37 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang turun drastis pada angka minus 13,30 persen. bahkan berdasarkan data yang dirilis BPS Tomohon yang terdokumentasi dalam Tomohon dalam angka tahun 2023 menunjukkan pertumbuhan pada sektor ini meningkat menembus angka 10,65 persen pada tahun 2022.

Lapangan usaha seperti real estate, jasa perusahan dan administrasi Pemerintahan juga mengalami pertumbuhan yang positif ditahun 2022. Sektor jasa pendidikan dan jasa lainnya juga mengalami lonjakan pertumbuhan sebesar masing masing 8,70 persen dan 11,30 persen pada tahun 2022.

Harapan Pemerintah Kota Tomohon pada tahun 2023 ini pertumbuhan ekonomi akan lebih baik dari tahun 2022 sehingga target pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sebesar 6,81-7,11 persen pada tahun 2024 dapat tercapai.

“Stabilitas ekonomi makro akan terus dijaga. Situasi kondusif dan damai pada pemilu dan pilkada serentak 2024 harus kita wujudkan demi meningkatkan optimisme perekonomian jangka pendek,” ujarnya.

Pemerintah Kota Tomohon melalui program dan kegiatan yang ada pada APBD tahun anggaran 2024, diharapkan dapat menunjang pencapaian indikator makro Daerah yang menjadi target Daerah yakni: Pertumbuhan ekonomi ditargetkan dikisaran 6,81 – 7,11 % (enam koma delapan satu persen sampai dengan tujuh koma satu satu persen); Sasaran tingkat kemiskinan diperkirakan di angka 3,92 % (tiga koma sembilan dua persen); tingkat pengganguran terbuka dikisaran 6,05%- 6,55% (enam koma nol lima persen sampai dengan enam koma lima lima persen); Gini rasio diperkirakan ada di angka 0,310% (nol koma tiga satu nol persen); Indeks pembangunan manusia ditargetkan mencapai angka 76,93% (tujuh puluh enam koma sembilan tiga persen); Sedangkan untuk laju inflasi diperkirakan ada di kisaran angka 4,5 – 4,7% (empat koma lima persen sampai dengan empat koma tujuh persen).

tingkat kegemaran membaca masyarakat Kota Tomohon pada periode tahun 2022 kota tomohon memperoleh nilai indeks mencapai angka 53.03 dengan kategori sedang. Adapun jumlah koleksi judul buku perpustakaan hingga tahun 2022 mencapai 11.838 dan jumlah pengunjung perpustakaan mencapai 859 pengunjung di perpustakaan umum daerah kota Tomohon.

“Pencapaian ini akan dapat ditingkatkan lagi kedepannya sebagaimana yang diharapakan dengan adanya regulasi penyelenggaraan perpustakaan Daerah Kota Tomohon,” tutur dia.

Turut hadir anggota DPRD kota Tomohon, Sekretaris daerah Kota Tomohon Edwin Roring, SE, ME., mewakili Kajari Tomohon Bintang Olga Natali Saragi SH, mewakili Kapolres Tomohon Kabag SDM Polres Tomohon Kompol DJonny rumate dan jajaran Pemerintah Kota Tomohon. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *